TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Muhammad Arsyad tersangka penghina presiden Joko Widodo melalui Facebook mengaku depresi saat berada di tahanan. Bahkan dirinya enggan mengonsumsi makanan karena terus terpikirkan ancaman hukuman yang akan diterimanya.
"Saya depresi, shock dengar ancaman penjara 12 tahun untuk saya. Makanya saya nggak makan di penjara," kata Arsyad saat ditanyai Tribunnews.com dirinya mogok makan.
Pada Senin (3/11/2014) pagi, Arsyad akhirnya dapat menginjakkan kaki di rumahnya yang terletak di di Jalan Haji Jum RT 09 RW 01 Kelurahan Kampung Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur. Permohonan penangguhan penahanan terhadap dirinya dikabulkan oleh pihak kepolisian.
Sesampainya di rumah, Arsyad pun mengaku bersyukur dapat berkumpul bersama keluarga. Ia mengaku rindu dengan masakan ibunya, karena saat ia ditahan tidak dapat menikmati masakan ibunya dengan sesukanya.
"Saya rindu sayur asem ibu. Saya paling suka sayur asem masakan ibu," tuturnya.
Arsyad pun mengaku tak akan mengulangi perbuatan cerobohnya. Ia mengaku tidak akan mengunjungi warung internet (Warnet) karena masih trauma atas apa yang menimpanya selama beberapa hari kebelakang.
"Saya mau kerja aja. Saya udah nggak mau ke warnet. Saya kapok," tuturnya.