TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota DPR dari fraksi Demokrat Ruhut Poltak Sitompul memberikan masukan dalam rapat paripurna.
Ruhut meminta pimpinan DPR ditambah untuk mengakhiri kisruh antara Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH).
Dilkatakan Ruhut, sebagai anggota dewan yang dipilih rakyat, ia dan kawan-kawannya harus bertanggung jawab ke rakyat. Ia berharap pimpinan DPR, khususnya KMP, bisa merangkul kembali KIH.
"Usul saya agar pimpinan DPR ditambah satu dan dikasih ke mereka, begitupun pimpinan alat kelengkapan dewan," kata Ruhut dalam sidang paripurna versi KMP, di ruang sidang paripurna, Gedung DPR, Senayan, Selasa (4/11/2014).
Anggota komisi III itu menyebutkan, pimpinan DPR harus merangkul kubu KIH untuk mengajak rapat. Dirinya mengaku malu dan tak bangga lagi sebagai anggota dewan, lantaran kisruh yang terjadi.
"Saya mohon ajak mereka, nggak baik mereka bilang mosi tidak percara, DPR tandingan, tapi tetap saja ini namanya DPR," ujarnya.
Menurutnya, tontonan terbelahnya DPR saat ini lebih baik dihentikan. Sudah saatnya saat ini, DPR untuk bekerja.
"Apa yg terjadi di DPR sudah jadi tontonan masyarakat 1 bulan 5 hari kita makan gaji buta, kita sudah terima gaji. Bayangkan pimpinan situasi yang terjadi sekarang ini. Apakah tidak bisa rekan-rekan kita itu dimusyawarahkan. Kita harus kerja, kerja, kerja," lanjutnya.
BACA JUGA BERITA LAIN 'DUALISME' DPR :
Pramono Akhirnya Hadiri Rapat Paripurna Versi KIH
Pimpinan DPR Tandingan, Bentuk Frustrasi Koalisi Pro Jokowi