TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Usai dilantik, para menteri Kabinet Kerja kompak melakukan blusukan. Mereka menyambangi berbagai tempat yang dinilai selama ini menjadi sumber permasalahan.
Pengamat politik FISIP Universitas Indonesia, Agung Suprio menilai, blusukan para menteri Kabinet Kerja merupakan hal yang positif.
Sebab, melalui blusukan mereka melihat langsung problematika yang selama ini dialami masyarakat.
"Namun demikian, karena sibuk blusukan jangan sampai target Kementerian tidak tercapai," kata Agung saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Jumat (7/11/2014).
Agung menuturkan, para menteri harus mampu mengelola birokrasinya untuk melakukan tindak pelaksanaan dan pencegahan.
Menurutnya, urusan lompat pagar karena menteri bertindak di seputar kebijakan sementara implementatornya adalah para birokrat.
"Intinya, menteri boleh melakukan tindakan yang terkesan heroik tetapi jangan lupa dengan target dan sasaran kementerian," katanya.
Ia menyoroti apa yang dilakukan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Menurutnya, Susi Pudjiastuti berhasil menciptakan moratorium di sektor perikanan setelah dia blusukan. [Baca: Dibekingi Presiden Jokowi, Menteri Susi Pede Moratorium Kapal Tangkap Besar]
"(Menteri) yang lain masih nol. Padahal ada gaya blusukannya yang paling atraktif, seperti lompat pagar," tandasnya. [Baca: Ditolak Masuk, Menaker Hanif Ngamuk di Penampungan TKI]