News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pembatasan BBM Bersubsidi

Erik: Jokowi Bisa Naikkan Harga BBM dengan Syarat

Penulis: Rahmat Patutie
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah wartawan melnaburkan bunga mengecam aksi kekerasan terhadap wartawan di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (14/11/2014). Mereka yang tergabung dalam Pewarta Foto Indonesia, Poros Wartawan Jakarta, dan sejumlah wartawan Jakarta melayangkan protes keras atas tindakan aparat kepolisian yang telah dengan sengaja melakukan aksi kekerasan terhadap sejumlah jurnalis yang meliput demonstrasi massa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Makasar Kamis, (13/11). Warta Kota/angga bhagya nugraha

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat Patutie

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum  Gerakan muda Hati Nurani Rakyat (Gema Hanura) Erik Satrya Wardhana mengatakan pemerintah dapat menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) asalkan ada perbaikan-perbaikan di berbagai sektor terlebih dahulu.

"Pemerintah harus menunjukan diri dulu bahwa mereka bekerja keras melakukan perbaikan-perbaikan. Kalau memang setelah melakukan perbaikan ya silahkan," kata ketua umum Gema Hanura, Erik Satrya Wardhana, di Cikini, Jakarta, Minggu (16/11/2014). saat konferensi pers, di Cikini, Jakarta, Minggu (16/11/2014) siang.

Presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla rencananya akan mengambil kebijakan tak populer yakni menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.'

Pada Sabtu (18/10/2014) lalu, JK mengatakan kebijakan itu terpaksa diambil demi meringankan beban keuangan negara dan mengalihkan subsidi pada target yang lebih tepat.

Sebagai pengganti subsidi BBM, kata JK, pemerintah akan mengalokasikan subsidi ke sektor lain dan memberikan bantuan langsung berupa uang tunai selama periode tertentu.

"Boleh naik, tapi lakukan dulu efisiensi, berantas dulu mafia, perbaiki dulu tata niaga, kemudian sungungh-sungguh dulu perbaiki transportasi publik supaya masyarakat punya alternatif," lanjut Erik.

Dia memaparkan, bahwa perihal BBM dan gema hanura ini berbeda dgn kebijakan dari DPP Partai Hanura. "Mumpung kebijakannya belum ada, kebijakan pemerintah maupun kebijakan partai (Hanura), maka kami akan berjuang keras," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini