Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat Patutie
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik Boni Hargens menilai Partai Golongan Karya (Golkar) perlu belajar menjadi partai oposisi yang elegan.
Menurutnya, Golkar sebaiknya berbenah demi masa depan partai, selain juga mewujudkan cita-cita demokrasi bangsa.
"Kalau Golkar rusak, rusak juga demokrasi kita. Sebaliknya, kalau Golkar baik, baik pula demokrasi kita," kata Boni dalam keterangannya tertulisnya di Jakarta, Senin (17/11/2014).
Dia menyebutkan, peran Golkar menjadi pilar penting politik kepartaian di tanah air. Sebab, kata dia, partai tersebut ikut mempengaruhi secara signifikan kondisi demokrasi bangsa ini.
Menurutnya, Golkar memerlukan kepemimpinan yang bisa membawa perubahan internal. Antara lain, pemimpin yang bisa melakukan reformasi kelembagaan partai, rekonsolidasi antarkader setelah terbelah karena politik pilpres.
Demikian juga revitalisasi semangat kekaryaan yang menjadi spirit dasar partai belambang pohon beringin itu.
"Selama ini, setidaknya dalam 10 tahun terakhir, Golkar lebih berpihak pada kepentingan pribadi dan kelompok Bakrie," terangnya.