TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemilik Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) Siti Hardiyanti Rukmana mengaku tidak akan memanfaatkan media miliknya tersebut untuk berpolitik. Menurutnya, jika ia ingin berpolitik maka tak perlu memanfaatkan TPI.
"Kalau mau terjun ke politik saya juga bisa nggak pakai TPI. Banyak rekan saya yang mau bantu kalau mau berpolitik," kata Mbak Tutut di Financial Club, Graha Niaga Sudirman, Jakarta, Jumat (21/11/2014).
Seperti diberitakan dalam putusan nomor 238 PK/Pdt/2014 meyakinkan TPI milik Mbak Tutut. "Ini perjuangan dari kami yang sudah sekian lama dan kami dapatkan hak kembali. Terima kasih yang telah membantu doa sehingga kami tegar dan dapat kembali ke masyarakat untuk bersiaran," kata Mbak Tutut.
Mbak Tutut menuturkan, setelah mendapatkan TPI, pihaknya akan segera melakukan konsolidasi baik ke luar maupun ke dalam untuk melayani masyarakat. Menurutnya, dengan kembalinya TPI mengudara akan melayani masyarakat dengan program-program yang mengedepankan pendidikan.
"Kami akan memberikan program-program yang berpendidikan sebagaimana pesan dari almarhum bapak saya. Beliau berpesan agar program-program di TPI diisi dengan pendidikan," tuturnya.