TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Teras kepemimpinan organisasi Partai Golkar menyampaikan empat point permintaan terkait situasi yang memanas menjelang Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar.
Ketua Umum Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) Priyo Budi Santoso mengatakan bahwa pertama organisasi pendiri Partai Golkar sepenuhnya merasa prihatin terhadap berbagai persoalan terakhir yang melanda Golkar selama sekian dasawarsa mendirikan Golkar.
Pihaknya menyerukan kepada semua pihak untuk mengikat kekeluargaan dan gotong royong sebagai nilai-nilai yang menaungi perbedaan pendapat yang terjadi di Partai Golkar.
Kedua, pihaknya menganjurkan dan meminta penegasan agar munas IX bisa diselenggarakan dengan cara yang demokratis, adil, fair, dan transparan tanpa intimidasi atau apa pun yang membuat tidak kondusif.
Berkenaan itu, kata Priyo, pihaknya menyerukan semua pihak pimpinan teras Golkar melakukan moratorium pemecatan kepada semua DPD Golkar se Indonesia.
Mereka berpendapat, pimpinan dan para ketua Golkar DPD II se Indonesia tidak boleh atas nama apapun dipecat atau digeser karena digeser perbedaan politik.
"Ini biang sebab rasa takut enggan menjelang munas yang seharusnya dilakukan dengan pesta demokrasi," kata Priyo saat mewakilkan menyampaikan empat poin permintaan organiasi pendiri Partai Golkar, Kamis (27/11/2014).
Ketiga, Priyo memaparkan dengan dibentuknya Tim Penyelamatan Partai Golkar sebagai produk pleno DPP Partai Golkar.
Maka, pihaknya menilai, tim tersebut sebagai refleksi perjalan panjang dari poin-poin sebelumnya. Disebutkan, Tim Penyelamatan Partai Golkar masih dalam kerangka mengembalikan Golkar ke jalan AD/ART.
"Karena itu kami menyerukan adanya rekonsiliasi. Kami dukung langkah-langkah Tim Penyelamatan Partai Golkar lain kalau itu diikhtiarkan untuk kebersaran Partai Golkar," terangnya.
Selain juga, keempat pihaknya menganjurkan kepada semua pihak, terutama pimpinan tetinggi Partai Golkar untuk mengedepankan aspek kekeluargaan, solidaritas yang selama ini menjadi ciri partai berlambang beringin itu.
Mereka juga menegaskan, tidak akan menerima model-model yang bertentangan dengan aspek-aspek yang dianggap bisa mencemari tradisi Golkar.
"Tidak boleh ada kisruh dari orang lain di tubuh Partai Golkar. Kedepankan azas gotong royong, solidraitas disesuaikan dengan AD/ART," jelas Priyo.
Hadir dalam kesempatan titisan Ormas Kosgoro Agung Laksono dan Ketua presidium Soksi Laurens Siburian, Zainal Bintang