TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Guna mencegah gesekan antara TNI-Polri, Panglima TNI Jenderal Moeldoko dan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Sutarman bersepakat Pendidikan Taruna akan disatukan kembali di Magelang.
Saat diterima Presiden Joko Widodo (Jokowi), Panglima TNI mengungkapkan pendidikan bersama para taruna TNI-Polri akan dilakukan selama enam bulan.
"Kita membuat sebuah proyeksi ke depan, agar para taruna TNI-Polri nantinya akan kita satukan kembali di Magelang pada saat pendidikan dasar keprajurtitan 6 bulan," ungkap Moeldoko di Gedung Garuda, Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (28/11/2014).
Dengan demikian, kata Jenderal Bintang Empat ini, terbangun harmoni, pemahaman, saat menjalankan tugas, dan situasi psikologi telah terbangun dari awal antara personil TNI dan Polri.
Lanjut Moeldoko, TNI-polri juga telah melakukan penataan organisasi. Yakni, Pertama pembentukan komando gabungan wilayah pertahanan.
"Kami mengusulkan atas pembentukan 3 komando gabungan pertahanan. Untuk itu. Hanya menunggu keputusan bapak presiden. Mohon kiranya bisa membuat keputusan atas terbentuknya 3 komando wilayah pertahanan," pintanya.
Selain itu, imbuhnya, Pembangunan dan pembentukan organisasi. Yakni, TNI akan membentuk Kodam Manado dan Papua. Pun akan membentuk divisi 3 kostrad.
"TNI AL kita akan bentuk satu komando Armada, Armada tengah. Korps AU, kita tambah satu, Korps AU 3," jelasnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan untuk memenuhi doktrin sistem pertahanan negara, setiap Kepala Staf Angkatan nantinya akan memiliki Asisten Teritorial.
"Selama ini hanya di Angkatan Darat. Ini pertimbangan signifikan untuk diadakan," tuturnya.
Kemudian, rencana pembentukan rencana strategis, yakni kemampuan TNI ke depan akan dievaluasi.
"Kita akan bangun kesra prajurit untuk 2015-2019, kita harap perumahan prajurit proyeksi pada tahun ke berapa bisa diselesaikan, rumah sakit, sistem penggajian, dan peningkatan pendidikan bagi prajurit TNI," jelasnya.