TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Haji Lulung mengaku langsung mendatangi kantor DPP PPP di Jalan Diponegoro begitu ada orang yang diduga dari kubu Romahurmuziy ingin menduduki gedung tersebut.
"Jam 12 siang saya mendengar kabar ada kelompok DPP PPP mengatasnamakan kubu Romi (datang ke kantor PPP). Saya langsung ke sini dan sudah ada polisi," kata Lulung di kantor DPP PPP Jakarta, Selasa (2/12/2014).
Pria yang juga menjadi Anggota DPRD DKI itu menuturkan, setelah sampai di DPP ia lalu melakukan perundingan dengan aparat kepolisian agar massa yang mendatangi kantor PPP jangan sampai masuk ke area gedung partai berlambang Kabah tersebut.
"Kapasitas kita sedikit hanya 30 orang, mereka ada 250 orang berbaju tidak saya kenal. Mereka beratribut tanda pengenal yang tidak saya kenal juga," katanya.
Menurut Lulung, pihaknya yang hanya 30 orang itu berusaha mempertahankan pagar agar jangan sampai terbuka. Ia meyakini, ratusan orang yang mendatangi kantor DPP PPP bukanlah kader partai maupun anggota sayap partai.
"Kalau anggota AMK (Angkatan Muda Kabah) dan GPK (Gerakan Pemuda Kabah) saya kenal. Masa tadi ada yang namanya Piter, anggota kita tidak ada yang namanya Piter," tuturnya.
Masih kata Lulung, atas kejadian di kantor PPP turut mengusik para tokoh Betawi yang ada di kawasan Jakarta Pusat. Bahkan menurutnya, para tokoh Betawi tersebut ingin turun tangan melindunginya.
"Semua orang Betawi di sini sudah marah saya diganggu. Mereka dengar haji Lulung dianiaya," tandasnya.