TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Fraksi Partai Demokrat I Putu Sudiartana merasa geregetan dengan insitusi penegak hukum, khususnya Kepolisian.
Hal itu didasarkan pada rentetan kejadian melibatkan Polri, diantaranya bentrokan Polri dengan TNI di Batam dan bentrokan Polri dengan mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI) di Makassar, yang mengakibatkan tewasnya warga sipil bernama Muhammad Arief (18) saat aksi penolakan kenaikan harga BBM.
Hal itu pula yang membuat I Putu Sudiartana berharap untuk Komisi III secepatnya memanggil Polri dalam menindaklanjuti berbagai laporan aduan masyarakat selama ini.
Menurutnya, Komisi III sudah menerima laporan mengenai kejadian tewasnya mahasiswa di Makassar, yang disebabkan tertabrak truk water canon polisi yang melaju ke arah kerumunan mahasiswa.
"BEM sudah melaporkan saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) kemarin. Tentu kita akan tindaklanjuti laporan tersebut," kata Putu Sudiartana kepada wartawan di Jakarta, Selasa (2/12/2014).
Menurut Putu, Komisi III akan mencari tahu penyebab kejadian yang terus menerus melibatkan kepolisian, baik TNI dan Polri, termasuk kejadian di Makassar. Dan pihaknya juga akan koordinasi dengan Komnas HAM dalam permasalahan ini.
"Pastinya Komisi III akan segera minta kejelasan Polri mengenai rentetan yang kerap terjadi oleh kepolisian. Bilamana ini dibiarkan nanti kepercayaan masyarakat kepada polisi akan lentur. Dan ini juga bagian janji Jokowi akan menegakkan HAM yang sering digemborkan saat kampanye," katanya.
"Kita harapkan pemerintah Jokowi harus tegas memberikan kenyamanan dan perlindungan bagi rakyatnya," tandasnya.