Laporan Wartawan Warta Kota, Panji Baskhara Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, MENTENG - Depan Kantor Dewan Pengurus Pusat Partai Persatuan Pembangunan di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat diserbu sekelompok orang berompi hitam bertuliskan Satgas DPP PPP, Selasa (02/12/2014).
Diketahui sekolompok orang tersebut mengatasnamakan pendukung kepengurusan PPP versi Romahurmuziy atau Romy.
Hasil pengamatan wartakotalive.com, nampak sekelompok pria menggeruduk kantor PPP di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat. Beberapa dari mereka sempat membuat kericuhan dengan memaksakan diri masuk ke kantor partai bernomor 9 itu.
Nampak puluhan lebih kepolisian berjaga-jaga di sekitaran kantor PPP. Mereka mengawasi sekelompok satgas tersebut, yang saat ini masih berada di depan pagar kantor berlambang Makkah tersebut.
Terlihat di halaman parkir kantor itu ramai juga Satgas DPP PPP yang berseragam loreng. Malahan, ada banyak orang yang berpakaian biasa nampak duduk-duduk dan berdiri di depan pintu kaca kantor PPP bertuliskan 'Rumah Besar Umat Islam'.
Diketahui, massa datang ke kantor partai berlambang Kabah itu sekitar pukul 13.30 WIB. Sekelompok orang ini menggunakan dua unit bus kecil dan langsung masuk ke dalam gedung.
Tujuan mereka diketahui untuk menduduki kantor itu, lantaran merasa kepengurusan Romahurmuziy atau Romy adalah kepengurusan sah yang diakui Kementerian Hukum dan HAM.
"Kami massa Romahurmuzy! Kami ingin masuk!" teriak massa tersebut kepada polisi.
Sejumlah pengurus partai dan Satgas PPP berpakaian loreng yang tengah beraktivitas di dalam kantor pun terkejut. Kedatangan ratusan massa ini, membuat petugas di dalam kantor langsung menutup pagar dan dan melarang massa masuk.
Bahkan, sempat terjadi kericuhan saat satgas kedua kubu saling dorong di gerbang kantor. Malahan aksi saling adu pukul hampir terjadi di pagar itu.
Salah seorang anggota Satgas DPP PPP kubu Romy yang berada di lokasi, menuturkan kedatangan mereka ke kantor DPP untuk menduduki kantor yang kini masih dikuasai pengurus kubu Surya Dharma Ali (SDA).
"Kepengurusan kubu SDA yang dipimpin Ketua Umum Djan Faridz tidak sah karena tidak diakui pemerintah! Makanya kami akan memaksa masuk!" ucap pria yang enggan menyebutkan namanya itu.
Perlu diketahui, penyerbuan tersebut merupakan dampak dari kisruh kepengurusan di tubuh PPP. Pada 17 Oktober lalu, PPP kubu Romy mengadakan Muktamar di Surabaya yang mengesahkan Romahurmuziy sebagai Ketua Umum.
Sedangkan, dari kubu Surya Dharma Ali juga mengadakan muktamar di Jakarta pada 30 Oktober 2014 lalu. Kedua kubu ini saling mengklaim keabsahan kepengurusan partai.
Menurut Wakapolsek Menteng, Kompol Nababan, dirinya membenarkan adanya kericuhan antar dua kubu petinggi PPP tersebut. "Mereka ini mendukung petingginya masing-masing. Jadi sama-sama mau meneduduki kantornya itu. Kami hingga saat ini akan terus berjaga-jaga. Antisipasi takutnya ada kericuhan lagi," ucapnya.
Hingga kini, ratusan massa masih menyemut di depan kantor PPP. Puluhan personel kepolisian dari Polsek Menteng masih berjaga-jaga.