Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sahabat Munir dan Komite Aksi Solidaritas Untuk Munir (Kasum) merasa kecewa kepada pemerintah di bawah pimpinan Presiden Joko Widodo.
Anggota Kasum, Astri, mengaku kekecewaan ini karena dikeluarkannya pembebasan bersyarat kepada Pollycarpus, pelaku pembunuhan Munir.
Padahal, menurutnya, para aktivis sudah bertemu dengan tim transisi Joko Widodo untuk membahas penyelesaian kasus pembunuhan aktivis Hak Asasi Manusia (HAM), Munir.
"Kami sudah bertemu lalu memberikan rekomendasi ke tim transisi. Namun, justru di pemerintahan Jokowi dikeluarkan pembebasan bersyarat. Ini mengecewakan," tutur Astri ditemui di bunderan Hotel Indonesia, Minggu (7/12).
Sebagai upaya mendesak kepada pemerintah mengusut tuntas kasus pembunuhan aktivis Hak Asasi Manusia (HAM), Munir, pada Minggu (7/12), Sahabat Munir dan Komite Aksi Solidaritas Untuk Munir (Kasum) menggelar aksi turun ke jalan.
Aksi dilakukan tepat satu hari, sebelum peringatan hari ulang tahun Munir yang diperingati pada 8 Desember. Aksi bertempat di bundaran Hotel Indonesia, Jakarta.
Sekitar 30 orang turut serta dalam aksi itu. Mereka membawa gitar yang mengiringi bernyanyi lagu-lagu perjuangan. Di tempat itu juga terdapat kotak kardus yang digunakan untuk meminta dukungan kepada masyarakat terkait penyelesaian kasus Munir.
Rencananya pada Senin besok, para aktivis ini akan memberikan kotak dukungan dari masyarakat kepada Munir. Kotak diberikan kepada Joko Widodo. Mereka bersama dengan keluarga korban pelanggaran HAM lainnya juga menjadwalkan demonstrasi ke Istana Negara.