News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kurikulum 2013

Menteri Anies: Mulai Semester Genap, Kembali ke Kurikulum 2006

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Rendy Sadikin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Kebudayaan Pendidikan Dasar dan Menengah, Anies Baswedan memberikan sambutan dalam acara peringatan puncak Hari Guru Nasional di Istora, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (27/11/2014). Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam sambutannya berjanji akan menaikkan kesejahteraan guru, namun harus disertai dengan peningkatan kualitas tenaga pengajar tersebut. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah, Anies Baswedan menghentikan kurikulum 2013. Dia memutuskan kembali ke kurikulum 2006 mulai semester genap tahun ajaran 2014-2015.

"Mulai kembali ke kurikulum 2006 di semester genap," tegas Anies di kompleks Istana Negara, Jakarta, Senin (8/12/2014).

Menurut Anies, yang menjadi masalah dari kurilulum 2013 adalah ketika proses pengembangan belum tuntas, lalu dilaksanakan di seluruh sekolah memunculkan masalah.

"Jadi persoalannya bukan kurikulumnya boleh diganti atau tidak. Memang harus selalu berkembang. Tapi ketika implementasi terlalu terburu-buru di situ masalah. Bahkan, saya garis bawahi, substansinya pun itu masih harus dievaluasi," jelasnya.

Apalagi, katanya, sepekan menjelang pelantikan Presiden baru pada 14 Oktober lalu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan peraturan nomor 159 yang meminta agar dievaluasi kesesuaian antara ide dengan desain. Pun antara desain dengan dokumen. Begitu pula antara dokumen dengan impelementasinya.

"Jadi di sisi konsepnya pun belum dievaluasi tapi sudah dilaksanakan di 208 ribu sekolah. Jadi ini masalahnya bukan perubahan kurikulum itu boleh atau tidak. Ini masalahnya perubahan belum tuntas tapi sudah dilaksanakan," tegasnya.

Jadi menurut Anies, masalahnya banyak sekali. Khususnya, kurikulum itu bagaimana pelaksanaan di lapangan. "Karena ujungnya yang melaksanakan itu guru. Kalau guru belum siap, sekolah belum siap, lalu dipaksakan muncul masalah seperti sekarang," tuturnya.

Dia juga menyadari mengembalikan kurikulum 2006 bakal membawa dampak. Tapi, karena penerapan kurikulum 2013 masih belum bertahun tahun, dampaknya sangat minimal.

"Karena kurikulum dilaksanakan terburu-buru jadi masalah. Dan jika dilanjutkan terus lebih masalah. Kalau dihentikan tentu ada masalah, tapi minimal ini cut cost. kalau diteruskan ongkosnya akan lebih mahal untuk anak-anak kita," tandasnya.

"Dan ini yang kembali baru melaksanakan 4 bulan ya. Jangan dibayangkan ini sudah jalan 4 tahun dan kembali," tambah Anies.

Untuk itu pula, Anies akan menerbitkan keputusan menteri Kebudayaan dan Pendidikan dasar dan menegah sebagai Dasar hukum dikembalikannya Kurikulum ke 2006. "Ada peraturan menteri. Hari ini insya Allah diundangkan," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini