TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengaku telah menyiapkan sejumlah nama di posisi Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) dan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal).
Hal itu terkait masa pensiun Laksamana Marsetio dan Marsekal I Bagus Putu Dunia.
Mengenai pergantian tersebut, Anggota Komisi I DPR Tri Tamtomo menilai tidak menjadi persoalan bila jenderal bintang dua yang ditunjuk untuk menduduki posisi tersebut.
"Tidak ada masalah kalau (Kasau dan Kasal) berasal dari bintang dua. Dia naik dulu jadi bintang tiga, kemudian jadi Kasal," kata Politisi PDIP itu ketika dikonfirmasi, Kamis (11/12/2014).
Tri mengatakan proses pengangkatan jabatan dan penunjukkan posisi di TNI, baik AD, AL, maupun AU, telah melelewati prosedur baku. Apalagi bila jabatan bintang tiga yang ada sekarang adalah produk pemerintahan yang lalu. Karenanya akan lebih obyektif bila dari bintang dua.
"Kalau yang dianggap mampu, kapabel, dan akseptabel itu dari bintang dua sekarang, maka kalau sudah ditunjuk (jadi Kasal dan Kasau) tidak akan ada benturan, Para perwira senior akan patuh, loyal, dan hormat. Karena di TNI disiapkan dan dididik seperti itu, harus patuh dan taat kepada pimpinan," ujarnya.
Tri menuturkan Panglima TNI sudah menyerahkan nama para calon kepada Presiden Joko Widodo. Untuk itu, semua pihak harap menunggu keputusan Jokowi.
Hanya saja, Tri Tamtomo menyatakan, Presiden Jokowi perlu pertimbangkan sosok calon Kasal dan Kasau yang sejalan dengan ide besar Nawa Cita, dan Indonesia sebagai negara poros maritim dunia.
"(Calon) Harus yang punya konsep, punya kesinambungan dengan visi Nawa Cita, Indonesia sebagai poros maritim dunia, dan renstra pertahanan. Intinya harus sejalan dengan gagasannya Presiden Jokowi," tuturnya.
Sebelumnya Panglima TNI Moeldoko sempat menyatakan calon pengganti kepala staf tersebut.
"Bocorannya ada yang bintang tiga dan yang bintang dua. Yang bintang dua, biar regenerasinya bagus," katanya.