TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pro dan kontra penerapan Kurikulum 2013 terjadi berbagai wilayah di Indonesia. Sebelumnya, perwakilan Dinas Pendidikan Jawa Timur menyatakan sepakat untuk tetap melanjutkan penerapan Kurikulum 2013.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Jenderal Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hamid Muhammad mengatakan, usulan dari sekolah di Jawa Timur baru diterima. Usulan tersebut nantinya akan dikaji lebih lanjut oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan.
"Bukan menolak saya sudah dapat suratnya yang mengusulkan kepada bapak menteri (Anies Baswedan) agar sekolah-sekolah di Jawa Timur akan melanjutkan Kurikulum 2013,"kata Hamid saat ditemui Tribunnews.com, di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Kamis (11/12/2014).
Sebelumnya, Dinas Pendidikan Jawa Timur mengatakan tidak mengalami kesulitan dalam proses belajar mengajar Kurikulum 2013. Mereka menginginkan K-13 diteruskan karena peralihan Kurikulum justru akan memaksa keluar anggaran lagi untuk pembelian buku dan pelatihan guru.
Tak hanya di Jawa Timur, beberapa sekolah di beberapa daerah juga meminta tetap menggunakan kurikulum 2013. Menurut Hamid, beberapa yayasan pendidikan swasta juga menyampaikan aspirasi untuk melanjutkan Kurikulum 2013. Ia menuturkan, permintaan daerah-daerah untuk melanjutkan Kurikulum 2013 telah diterapkan satu semester meski butuh persiapan selama tiga semester.
Sebelumnya, pada tanggal (5/12) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan memutuskan untuk menghentikan pelaksaan Kurikulum 2013 bagi sekolah yang belum menjalankan selama tiga semester. Sementara sekolah yang baru menjalan satu semester kembali ke Kurikulum 2006 hingga penerapan K-13 benar-benar siap.
"Proses penyempurnaan Kurikulum 2013 tidak berhenti, akan diperbaiki dan dikembangkan aerta dilaksanakan di sekolah-sekolah percontohan yang selama ini telah menggunakan Kurikulum 2013 selama 3 semester terakhir," kata Anies pada Jumat lalu.