TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Rangkaian peringatan 10 tahun smong (tsunami) Aceh diselenggarakan di Bali pada 22-23 Desember mendatang. Antara lain diisi dengan pertunjukan kesenian "nandong" selama 26 jam non-stop.
"Nandong" adalah salah satu kesenian tutur berasal dari Pulau Simeulue, Aceh. Dimainkan oleh beberapa pria dewasa, menggunkan alat musik biola nandong dan gendang nandong. mengiringi beragam kisah yang didendangkan dalam bentuk syair. Salah satu syair nandong yang terkenal adalah cerita tentang smong atau tsunami.
Ketua panitia penyelenggara, Yoppi Smong, kepada Serambi di Jakarta Kamis (11/12) mengatakan, pemain kesenian nandong didatangkan khusus dari Puau Simeulue.
"Seniman-seniman di Bali juga akan ambil bagian dalam kegiatan ini," kata Yoppi.
Selama pertunjukan, para penonton akan disuguhkan kopi arabika Gayo yang didatangkan dari Aceh Tengah dan Bener Meriah.
Dipilihnya Bali sebagai lokasi pertunjukan peringtan smong, Yoppi mengatakan, pulau dewata adalah gerbang dunia. "Kita sekaligus ingin menyampaikan terima kasih kepada dunia karena telah membantu Aceh dalam peristiwa smong atau tsunami," sebut Yoppi.
Kegiatan tersebut diselenggrakan Falara dan Komunitas Siar Smong, yang sejak lama mengakmpanyekan kearifan lokal Simeulue, smong.
Peringatan 10 tahun smong juga diselenggarakan di Jakarta pada 20 Desember dan 26 Desember. Diisi dengan berbagai pertunjukan seni dan renungan.
Gempa bumi dan smong atau tsunami melanda Aceh ada 26 Desember 2004 silam. Ratusan ribu jiwa menjadi korban dan ribun lainnya hilang. Masyarakat internasional kemudian bahu membahu membantu Aceh. Sedikitnya dihabiskan 60 triliun rupiah untuk rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh.
Pusat gempa berada didekat Pulau Simeulue dngan kekuatan 8,9 skla richter. Tapi maayarakat Simeulue berhasil menyelamatkan diri dari amukan gelombang raya berkat pengetahuan mereka tentang peristiwa tsunami atau smong yang dituturkan melalui sastra lisan dalam kesenian Nandong.(fik)