News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kurikulum 2013

Menteri Anies: Jika Pelatihan Guru Lebih Baik, Kualitasnya akan Meningkat

Penulis: Randa Rinaldi
Editor: Gusti Sawabi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anies Baswedan (kanan)

Laporan wartawan Tribunnews.com, Randa Rinaldi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Persolan pendidikan di Indonesia kian panas setelah adanya evaluasi terkait penerapan Kurukulum 2013 (K-13). Menteri Kebudayaan Pendidikan Dasar dan menengah, Anies Baswedan menegaskan K-13 bukanlah satu-satunya persoalan pendidikan di Indonesia.

Mantan Rektor Universitas Paramadina ini menyebut, pendidikan harus ditempatkan secara proporsial sehingga bisa melihat perdebatan penerapan K-13. Menurutnya, persoalan payung hukum memberi ruang tujuh tahun yang artinya pemerintah memberikan ruang cukup panjang.

"Kita menerima masukan tentang Kurikulum 2013, dari konseptualnya, semua punya nilai objektif yang konseptual. Kita melihat dari proses dan penetapan kurikulum itu berjalan amat cepat,"kata Anies saat diskusi bertajuk "Mencari Kurikulum yng Maksimum" di Menteng, Jakarta, Sabtu (13/12/2014).

Penggagas program Indonesia Mengajar itu menuturkan, K-13 ditahan untuk sementara waktu hingga kurikulum tersebut benar-benar optimal dilaksanakan. Ia menganjurkan sekolah-sekolah yang telah menerapkan K-13 selama tiga semester diberikan kesempatan untuk dikembangkan lebih lanjut. Namun, sekolah-sekolah yang keberatan untuk melanjutkan bisa merekomendasikan ke Kemendikbud.

Menteri Anies menegaskan, fokus evaluasi penerapan K-13 yaitu pelatihan dan pengembangan kualitas guru. Pelatihan ini tidak hanya dalam bentuk seminar yang telah diterapkan sebelumnya. Ia mengharapkan pelatihan dan pengembangan leadership guru dan kepala sekolahnya sehingga penerapannya lebih baik.

"Melihat perkembangan di lapangan guru dan siswa yang merasa perpindahan ini secara cepat bisa dilakukan dengan matang sekali. Jika guru- guru mendapatkan pelatihan dengan baik dan kualitasnya dibenarkan, insya Allah bisa,"ucap Anies.

Adanya evaluasi dalam penerapan K-13 di sekolah-sekolah dan merekomendasikan sekolah yang telah menjalankan tiga semester diharapkan bisa menjadi sekolah rintisan. Tujuannya sekolah rintisan tersebut bisa menjadi tempat magang bagi guru dalam penerapan mata pelajaran.

Jumat lalu, Anies menginstruksikan sekolah yang belum menggunakan Kurikulum 2013 selama tiga semester untuk kembali ke Kurikulum 2006. Sementara itu, sekolah yang telah menjalankan selama tiga semester diminta tetap menggunakan kurikulum hingga menunggu hasil evaluasi. Anies berharap sekolah yang dijadikan bisa menjadi model dalam pelaksanaan K-13 yang ideal.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini