TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Untuk memeriahkan Hari Anti Korupsi yang diperingati tiap 9 Desember, Indonesia Corruption Watch (ICW) menggelar "Demokrasi Tanpa Korupsi, Membangun Kesadaran, Membangun Pemerintahan."
Ketua panitia yang juga peneliti ICW, Aradila Caesar, menyampaikan acara tersebut diselenggarakan untuk mengajak generasi muda akan bahaya laten korupsi. Karena itu acara didominasi oleh anak sekolah serta orang tuanya dan mahasiswa.
"Sebenarnya anak-anak tidak tahu apa itu korupsi, tapi kita punya kewajiban untuk memberikan edukasi tentang korupsi bahwa perbuatan itu bahaya. Generasi anti korupsi harus lahir," kata Aradila kepada wartawan di Museum Nasional, Jakarta, Minggu (14/12/2014)
Aradila mengungkapkan berdasarkan kajian Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), orang tua sudah bukan lagi menjadi role model (tauladan) bagi anak-anaknya. Karena itu, dengan mengajak anak mengetahui bahayanya korupsi, acara ini juga ingin agar para orang tua bisa mengajarkan perilaku anti korupsi sejak dini.
"Kami tidak membicarakan korupsi besar saja, melatih kejujuran seperti mengembalikan uang kembalian sehabis berbelanja, jelas merupakan langkah kongkret, itu yang kita ingin sampaikan di acara ini," kata Ardalia.
Pantauan di lokasi, selain pemutaran film dan diskusi, karikatur-katikatur pelaku korupsi seperti Luthfi hasan Ishaq dan Nazaruddin juga dipajang.
Gubernur DK Jakarta, Basuki T Purnama serta Wakil Ketua KPK, Bambang Widjajanto pun dipastikan hadir dalam acara ini. Tampak perwakilan dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Dhandy Laksono, dan pakar Hukum Todung Mulya Lubis juga turut hadir memeriahkan diskusi memerangi korupsi.