News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Putri Presiden Jokowi Kahiyang Ayu Tak Lolos CPNS

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kahiyang Ayu (menutupi separuh wajahnya dengan amplop khaki), putri Presiden Jokowi mengikuti tes CPNS di Solo, Kamis (23/10/2014).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mendekati saat-saat pengumuman hasil seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Pemerintah Kota Surakarta, beredar rumor di masyarakat Kota Solo dan sekitarnya, Kahiyang Ayu, putri Presiden Joko Widodo akan diloloskan.  
Namun rumor tersebut dimentahkan oleh Deputi Bidang Sumber Daya Manusia Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Setiawan Wangsaatmaja.

Ia menegaskan, kelulusan peserta tes CPNS harus mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) No. 29/2014 tentang Nilai Ambang Batas Tes Kompetensi Dasar Seleksi CPNS Tahun 2014.

Nilai Tes Karekteristik Pribadi (TKP) minimal 126, Nilai Tes Intelegensia Umum (TIU) minimal 75, dan Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) paling rendah 70.  

"Walau putri pejabat bahkan putri presiden, tidak mendapatkan hak istimewa terkait kelulusannya. Kita tetap mengacu pada peraturan yang telah dibuat," tegas Setiawan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (16/12/2014).

Hasil Tes Kompetensi Dasar (TKD) Kahiyang Ayu dengan sistem Computer Assisted Test (CAT) nilai totalnya 300. Rinciannya, Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) 50, Tes Intelegensi Umum (TIU) 95, dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP) dengan nilai 155.

"Meskipun totalnya 300, tapi karena TWK tidak memenuhi standar yang ditetapkan, maka dia (Kahiyang,red) tidak lolos," terang Setiawan.

Setiawan mengimbau masyarakat agar tak panik dengan rumor yang beredar. "Jika diluluskan, sudah bisa diketahui adanya tindak kecurangan dalam proses seleksi CPNS.  Kalau hal itu terjadi, masyarakat bisa protes. Masyarakat tak perlu berspekulasi sebelum melihat hasilnya," ucapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini