TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif DVI Indonesia Kombes Pol Anton Castilani menyatakan pihaknya akan mendapat bantuan dari negara luar seperti Singapore, Malaysia, Korea Selatan, dan Australia.
Disaster victim investigation (DVI) adalah suatu prosedur standar untuk mengidentifikasi korban yang meninggal.
Bantuan itu akan hadir pekan depan. Negara-negara itu akan berbagi pengalaman soal identifikasi jenazah korban penumpang pesawat AirAsia QZ8501.
"Beberapa dari luar negeri akan bergabung, itu pun bukan untuk membantu tapi untuk bergabung dalam artian berdiskusi, karena ini bagian untuk pembelajaran untuk kami semua juga," ujar Anton di Rumah Sakit Sultan Imanuddin, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Jumat (2/1/2014).
Kendati demikian, ia belum mengetahui pasti kedatangan tim DIV itu apakah ke Surabaya atau ke Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. "Saya belum tahu (mereka) akan kemari atau ke Surabaya," katanya.
Di samping itu, ia menyebutkan, segala peralatan fasilitas dan SDM untuk keperluan identifikasi sudah lengkap. "Kami harus kerja makin cepat," imbuhnya.