Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi V DPR bidang transportasi melakukan kunjungan ke Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Perairan dekat Pangkalan Bun merupakan lokasi ditemukannya serpihan badan pesawat Air Asia QZ8501.
Komisi V DPR yang berangkat ke Pangkalan Bun terdiri dari Wakil Ketua Yudi Widiana, anggota Abdul Hakim dan Damayanti Wisnu Putranti.
"Kita ingin beri support dan dukungan moral pada Basarnas dan tim lain untuk bisa menemukan korban-korban. Kalau bisa ditemukan seluruhnya," kata Abdul Hakil ketika dihubungi, Jumat (2/1/2015).
Kunjungan Komisi V juga dimaksudkan berkomunikasi dengan mitra kerja yakni Basarnas, KNKT, BMKG dan Kemenhub.
Ia melihat Basarnas sudah berfungsi secara maksimal menjadi pemimpin dalam pencarian korban AirAsia. Untuk itu, Komisi V DPR ingin memastikan kondisi di lapangan, peran serta koordinasi dengan tim lainnya.
"Tentu kami ingin melihatnya," kata anggota Fraksi PKS itu.
Sedangkan mengenai faktor penyebab kecelakaan, Abdul Hakim menilai harus dilihat secara komprehensif. Meskipun dugaan awal terkait faktor cuaca.
"Tentu dilakukan kajian, KNKT," katanya.
Abdul Hakim juga menyoroti mengenai teknologi ATC. Ia meminta Air Navigation memberikan pelayanan maksimal bukan saja mengenai lalu lintas penerbangan tetapi kondisi cuaca yang terintegrasi dengan ATC.
"Transportasi udara paling aman sebenarnya, karena sudah dirancang sedemikian rupa. Tapi butuh disiplin, kalau ada satu saja yang tak disiplin tentu mempengaruhi sistem," ungkapnya.