News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pesawat AirAsia Jatuh

Panglima TNI: Ekor Pesawat AirAsia Belum Berhasil Diangkat

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi ekor pesawat AirAsia.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan operasi pengangkatan bagian ekor pesawat AirAsia QZ-8501 belum berhasil karena arus cukup deras, berkisar empat sampai lima knot di perairan Selat Karimata, Kalimantan Tengah, Kamis (8/1/2015).
 
"Tim penyelam sudah saya cek, serta organisasi sudah terbentuk. Pagi tadi tim penyelam dengan kekuatan tiga tim telah berusaha mengangkat ekor pesawat AirAsia QZ8501, namun belum berhasil. Sekitar pukul 11.30 WIB pengangkatan dihentikan," kata Moeldoko dalam rilisnya.

Menurutnya, TNI telah menyiapkan proses pengangkatan ekor AirAsia QZ8501, Jumat (9/1/2015) dimulai sekitar pukul 05.00 WIB. Arus bawah laut yang cukup deras menjadi kendala pengangkatan ekor pesawat milik maskapai swasta yang berbasis di Malaysia itu.

"Persoalan arus bawah laut yang cukup deras menjadi kendala pengangkatan, karena arus berubah menjadi 4 sampai dengan 5 knot, padahal arus yang baik hanya pukul 05.00 WIB sampai 11.30 WIB. Kondisi ini sungguh menyulitkan," sambung Moeldoko.

Tim penyelam yang dibentuk merupakan tim khusus yang terlatih betul dan dipersiapkan dengan baik. Personel tiap tim berjumlah tujuh orang dan disiapkan tiga unit yang akan bekerja. Dalam proses pengangkatan, mereka dibantu kapal Tunda Samudra dari SKK Migas.

Kapal Tunda Samudra milik SKK Migas memiliki tali seling yang kemampuan angkatnya sampai dengan 60 ton. Sehingga hal tersebut memberikan kemudahan bagi tim penyelam.
 
Dalam proses pengangkatan ekor AirAsia, tidak hanya KRI Banda Aceh saja yang terlibat, tapi ada enam kapal di sekitar lokasi yang telah siap memberikan dukungan operasi sepenuhnya dalam bentuk pencarian, pengangkatan dan evakuasi.

"Semuanya berjalan dengan baik dan khusus untuk besok kita betul-betul berkonsentrasi untuk mengambil Black Box. Dengan catatan, penyelesaian atau penanganan terhadap jenazah juga prioritas utama agar semua berjalan sesuai yang diinginkan," imbuhnya.
 
Panglima TNI Jenderal Moeldoko dan rombongan, malam ini menginap di Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Banda Aceh. Ia akan kembali memimpin operasi pengangkatan ekor AirAsia QZ8501 yang hilang kontak sejak Minggu (28/12/2014).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini