Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Aboebakar Al Habsy meminta Kapolri pengganti Jenderal (Pol) Sutarman harus memahami proses reformasi internal Polri yang saat ini sedang berjalan. Calon Kapolri harus paham tahapan reformasi yang sedang dilakukan di internal lembaga kepolisian.
"Dia harus memiliki komitmen untuk melanjutkan proses reformasi tersebut agar berjalan dengan baik," kata Aboe melalui pesan singkat, Jumat (9/1/2015).
Selain itu Kapolri harus mampu mengubah pola hubungan dengan masyarakat. Selama ini, kata Aboe, pendekatan persuasif belum maksimal dilakukan saat aparat menjalankan tugasnya.
Kapolri yang baru harus benar-benar menyadari keberadaan masyarakat Indonesia yang multi etnis, suku, ras dan agama dengan berbagai dinamikanya. Sehingga mampu mendesain pola hubungan yang tepat antara institusi Polri dengan masyarakat.
"Karakter Kapolri baru harus pula bersahabat, sehingga bisa menata kembali hubungan Polri dengan TNI. Kapolri yang baru harus dapat menjalin hubungan yang harmonis dengan TNI," ujarnya.
Hal ini tidak hanya antarpimpinan dua kesatuan tersebut, namun juga hubungan harmonis antara dua institusi dan personelnya pada setiap jenjang organisasinya.
"Sehingga kita tak akan melihat lagi bentrok antar TNI-Polri, tak akan ada lagi baku tembak antara mereka," imbuhnya.
Disamping itu, tuturnya, calon Kapolri baru harus mampu meningkatkan hubungan baik dengan penegak hukum lain. Perlu ditingkatkan koordinasi antara Polri dengan Kejaksaan Agung dan KPK dalam hal tugas penegakan hukum.
Selain itu, harus dihindari kebekuan komunikasi antartiga penegak hukum ini, khususnya dalam persoalan pemberantasan korupsi. Sehingga akan dapat dihindari overlap dalam penanganan korupsi dan dapat terjalin hubungan yang harmonis.
Calon Kapolri baru harus menyadari perlunya meningkatkan akuntabilitas dan transparansi dalam menjalankan tugasnya.
"Sehingga publik akan lebih banyak mendapatkan informasi berkaitan progress kinerja Polri, utamanya berkaitan dengan kasus-kasus besar yang menyita perhatian publik," katanya.