Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyampaikan curahan hati keluarga korban AirAsia QZ8501 saat mendatangi kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bidang Industri Keuangan Non Bank (IKNB) di Menara Merdeka, Jakarta.
Ia mengabarkan Kepala Eksekutif Pengawas IKNB Firdaus Djaelani, terkait persoalan korban AirAsia yang memiliki tabungan di bank, saham dan asuransi. Risma berharap OJK meminta IKNB mempermudah ahli waris korban mengambil hak-hak mereka.
"Sebetulnya saya sudah kirim surat waktu itu, untuk minta ke OJK tolong keluarga korban dibantu. Ternyata belum sampai suratnya. Maka saya kordinasi dengan OJK sekarang," kata Risma usai bertemu dengan OJK dan Direksi PT Asuransi Jasindo, Jumat (9/1/2015).
Risma mengaku Pemerintah Kota Surabaya saat ini sudah menyiapkan data-data administrasi yang dibutuhkan pihak asuransi dalam proses pembayaran klaim asuransi.
"Kita sudah pastikan juga ke keluarga yang berhak menerima. Jangan sampai ada permasalahan ke depan setelah pemberian asuransi," tuturnya.
Persoalan lain yang dibawa Risma, banyak keluarga korban yang bertanya bagaimana proses pembayaran asuransi jika korban tidak ditemukan jenazah atau cacat permanen. Selain itu, keluarga juga menanyakan nasib anak-anak mereka yang yatim piatu.
"Ini bagaimana nanti biaya pendidikan selanjutnya, makanya kita tanya ke OJK," ucap Risma.
Menurut Risma saat ini pihak keluarga korban ingin evakuasi terus dilakukan sampai ditemukan semua jenazah. Sedangkan, persoalan terakhir dan tak kalah pentingnya, Risma mewakili keluarga korban memohon asuransi yang akan diterima ahli waris tidak dipotong seperpun.
"Bantuan kepada keluarga yang telah diterima, diharapkan diluar biaya kompensasi (asuransi) yang mereka terima. Saya mohon jangan sampai dipotong," sambung Risma.