TRIBUNNEWS.COM, PANGKALAN BUN -Tim SAR gabungan kembali mengupayakan pengangkatan ekor pesawat dan pencarian kotak hitam atau black box pesawat AirAsia QZ8501 di dasar perairan Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah pada Sabtu (10/1/2015).
Pencarian black box diawali dengan pencarian keberadaan ULB (Underwater Locator Beacon) yang merupakan bagian dari black box. ULB adalah perangkat khusus yang bisa mengeluarkan sinyal secara otomatis di air. Sinyal ULB bisa ditangkap oleh alat pinger detector dengan mengeluarkan suara 'ping' di kapal dan tertangkap objeknya oleh ROV (Remote Operated Vehicle).
Pencarian ULB dilakukan karena tim penyelam tidak menemukan black box di ekor pesawat.
Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksanama Pertama Manahan Simorangkir menyampaikan, penyelaman untuk kedua misi tersebut dimulai pada Sabtu pagi.
Hasil penyelaman selama 26 menit, diketahui sinyal pinger locater menguat pada baringan 310 dari kapal KN Jadayat dengan jarak 700 meter.
Sementara, misi pengangkatan ekor pesawat dari KRI Banda Aceh diawali dengan kegiatan penyelaman untuk memeriksa pengikat belt, pemasangan dan pengisian gas pada sejumlah lifting bag atau balon pengangkat dan pengangkatan dengan crane.
Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksanama Pertama Manahan Simorangkir menyampaikan, penyelaman untuk kedua misi tersebut dimulai pada Sabtu pagi.
Hasil penyelaman selama 26 menit, diketahui sinyal pinger locater menguat pada baringan 310 dari kapal KN Jadayat dengan jarak 700 meter.
Secara terpisah, Direktur Operasional Basarnas, Marsekal Pertama SB Supriyadi menegaskan, selain kedua misi tersebut, sejumlah kapal juga masih terus mengupayakan pencarian badan dan moncong pesawat yang diperkirakan terdapat banyak korban di dalamnya.