TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Jerman mengecam penyerangan terhadap kantor tabloid Charlie Hebdo kata Duta Besar Jerman untuk Indonesia Georg Witschel. Kata dia aksi penembakan yang terjadi pekan lalu itu (7/1), adalah serangan teror terhadap demokrasi dan dunia jurnalistik.
Kepada wartawan di kantor Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (12/1/2015), Georg mengatakan serangan itu juga merupakan penentangan terhadap kebebasan media, dan mencoreng citra Islam.
"Tentu itu merupakan serangan teroris yang sangat buruk. Ini menjadi musuh besar dari demokrasi dan merupakan penentangan terhadap Islam sendiri," katanya.
Serangan tersebut dipicu oleh karikatur nabi Muhamad SAW yang ditampilkan di tabloid tersebut. Hal itu pun memicu reaksi keras dari sejumlah pihak, hingga akhirnya terjadi aksi penembakan terhadap kantor tersebut dan menewaskan sejumlah karyawannya.
Georg menambahkan bahwa aksi tersebut tidak mewakili umat Islam menurutnya, pasalnya di agama Islam diajarkan untuk menentang aksi kekerasan. Namun demikian para pelaku penembakan justru melakukan sebaliknya.
"Jika dalam Islam menentang kekerasan, tapi malah dilakukan oleh mereka, sama saja dengan menentang Islam itu sendiri," ujarnya.