TRIBUNNEWS.COM, PANGKALAN BUN - Mulai Rabu (14/1/2015), tim SAR gabungan fokus mencari badan utama atau main body pesawat di perairan Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah dan Laut Jawa.
Seperti sehari sebelumnya, cuaca di area pencarian diprakirakan masih kondusif untuk melakukan pencarian.
"Di lokasi pencarian khususnya wilayah 'most probable area' kondisi cuaca masih kondusif. Menjelang siang cuaca juga masih memungkinkan untuk proses evakuasi," kata Lukman Soleh di Pangkalan Bun, Rabu (14/1/2015) pagi.
Meski demikian, Lukman mengimbau tim SAR gabungan agar tetap berhati-hati karena hujan sangat potensial terjadi di beberapa wilayah di sektor area pencarian.
Seperti di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun yang menjadi Posko Pencarian tampak berawan, tapi di sebelah Timur hingga Selatan sedang terjadi hujan, sebagaimana tangkapan citra radar BMKG.
Secara detil, gelombang laut hari ini di daerah fokus pencarian berkisar 1,25 sampai 2 meter, kecepatan arus 10 sampai 25 cm/s secara umum dari arah barat, kecepatan angin permukaan berkisar 7 sampai 15 knot. Gelombang laut relatif tinggi sekitar 2,5 meter terjadi pada pagi hari.
Untuk pencarian melalui udara, beberapa area terdapat awan penghasil listrik, awan Cumulonimbus (Cb), khususnya sektor Timur dan Selatan dan memungkinkan terjadi angin kencang dan meningkatkan tinggi gelombang.
"Untuk itu demi menunjang keselamatan dalam misi hari ini, BMKG Pangkalan Bun selalu meng-update informasi prakiraan cuaca dan menyampaikan keadaan terkini dengan citra radar cuaca kami ke tim SAR gabungan," tukasnya.
Secara terpisah, Panglima Komando Armada Indonesia Kawasan Barat (Koarmabar), Laksamana Muda (Laksma) Widodo selaku Komandan Satgas SAR dari TNI, menyatakan jajarannya akan mengefektifkan waktu cuaca baik untuk pencarian.
Sementara, Direktur Operasional Basarnas, Marsekal Pertama SB Supriyadi menandaskan, pihaknya akan berusaha melakukan pencarian badan pesawat AirAsia QZ8501 kendati cuaca kurang kondusif.
"Seharusnya kita jalan terus untuk pencarian. Karena, kasihan keluarga korban sudah menungu-nunggu kepulangan anggota keluarga mereka yang jadi korban di pesawat itu," kata Supriyadi.
(Abdul Qodir)