News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hukuman Mati

Paman: Rani Kesulitan Biaya di Lapas

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Rendy Sadikin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ani Andriani alias Mellisa Aprilia, perempuan yang dilahirkan, 26 September 1975, di Cianjur, Jawa Barat akan dieksekusi di hadapan regu tembak dari Kepolisian, di Kepulauan Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Minggu.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selama di Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan, Cilacap Jawa Tengah, terpidana mati kasus narkoba, Rani Andriani, sering berkomunikasi melalui pesan singkat dengan pamannya, Obay Sobari.

Berdasarkan pengakuan pamannya itu, pernah satu kali perempuan kelahiran Cianjur 39 tahun silam tersebut mengeluh kesusahan. Obay pun memahami jika, kesusahan hidup Rani adalah biaya. Terdapat beberapa barang keperluan sehari-hari yang mesti dibeli menggunakan uang.

"Pernah beberapa kali Rani SMS (pesan singkat) menyebutkan sulitnya hidup di LP, saya yakin itu masalah uang" ujar Obay di Ciranjang, Cianjur, Sabtu (18/1/2015).

Obay mengaku tidak mengetahui apakah apakah kakaknya, yang merupakan ayah Rani sering mengirimkan uang atau tidak. Yang pasti menurut Obay, kondisi keluarga besarnya di Cianjur tidak memungkinkan untuk memberi bantuan materi kepada Rani.

"Saya tidak tahu kalau ayahnya mengirim uang atau tidak, kalau kami tidak pernah," ujar Obay.

Menurut Obay, meski tidak pernah mengirim uang, Rani selalu ingat dengan keluarga besarnya. Hal tersebut tampak dari Rani yang pernah mengirimkan tas hasil karyanya selama di LP.

"Pernah beberapa tahun ke belakang Rani mengirimkan tas dari bambu, tas tersebut lalu disimpan oleh ibunya yang telah meninggal," katanya.

Dalam tas yang dikirimkan itu, menurut Obay, terdapat surat yang isinya menyebutkan jika tas tersebut merupakan mata pencahariannya selama di LP.

"Dalam tas yang dikirimkannya terdapat surat. Isinya menyebutkan jika tas itu hasil buatannya dan jadi mata pencahariannya," ujar Obay.

Obay mengaku tidak kaget dengan hasil karya Rani selama di balik jeruji besi. Lantaran menurut Obay, keponakannya tersebut merupakan sosok yang rajin.

"Dia (Rani) orangnya rajin, cuma salah langkah dalam hidup, jadi saya percaya itu hasil buatannya," pungkas Obay.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini