TRIBUNNEWS.COM, PANGKALAN BUN - Tim Badan SAR Nasional (Basarnas) kembali mengirim 40 kantong jenazah dan 40 kantong plastik besar ke kapal KRI Banda Aceh yang berada di lokasi temuan badan utama (main body) pesawat AirAsia QZ8501, Laut Jawa dekat Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah pada Minggu (19/1/2015) siang.
Ini dilakukan untuk antisipasi temuan banyak jenazah dari badan pesawat dan yang berada di sekitarnya. "Kami mengirim 40 kantong jenazah dan kantong plastik sebanyak 40 juga ke KRI Banda Aceh," kata Direktur Operasional Basarnas, Marsekal Pertama SB Supriyadi di Posko Utama Pencarian, Lanud Iskandar, Pangkalan Bun.
Pantauan Tribun, sejumlah anggota Basarnas mulai memuat puluhan kantong jenazah dan kantong plastik besar ke dalam helikopter Dauphin di Lanud Iskandar pada pukul 11.00 WIB. Selain itu, helikopter tersebut juga mengangkut lima seragam anti-bakteri warna putih untuk tim evakuasi di kapal.
Dengan pengiriman 40 kantong jenazah dan kantong plastik besar tersebut, maka hingga saat ini ada 110 kantong di KRI Banda Aceh yang siap dipergunakan untuk evakuasi jenazah korban. "Sebelumnya sudah ada 30 kantong jenazah di kapal itu," jelasnya.
Nantinya, kantong jenazah akan digunakan untuk mengevakuasi jenazah yang masih utuh. Sementara, kantong plastik besar akan digunakan untuk potongan bagian tubuh atau jenazah yang tidak utuh.
Meski begitu, lanjut Supriyadi, hingga hari ke-22 masa pencarian, tim SAR gabungan baru berhasil menemukan 51 jenazah korban dan seluruhnya sudah dibawa ke Surabaya untuk proses identifikasi.