TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Rusdi Kirana diangkat menjadi Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).
Pengangkatan bos Lion Air itu ditunjuk langsung oleh Presiden Joko Widodo.
"Tidak (disodorkan), Pak Jokowi langsung yang meminta, namun atas persetujuan Ketua Umum dan pengurus," kata Wasekjen PKB Lukman Edy kepada Tribunnews.com di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (19/1/2015).
Lukman mengaku belum mengetahui persis apakah posisi Rusdi sebagai Wakil Ketua Umum PKB bakal ditinggalkan. Menurutnya, ada sejumlah nama selain Rusdi yang juga pengurus partai.
"Kami belum dengar ada konsekuensi harus mundur, tapi jika memang ya harus dijalankan. Kan ada beberapa juga Wantimpres dari partai," tambahnya.
Diketahui, Rusdi Kirana mengaku siap mundur sebagai pengurus partai setelah dilantik menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden. Ia mengaku telah mendapat restu dari partainya yang juga mengusulkan dirinya menjadi anggota Wantimpres pada Presiden Joko Widodo.
"Sudah (komunikasi) dengan PKB, kan saya diusulkan sama PKB," kata Rusdi, di Istana Negara, Jakarta, Senin (19/1/2015).
Sesuai Undang-Undang Nomor 19/2006, anggota Wantimpres tidak boleh menjadi pengurus partai dan harus mundur sebagai pengurus partai maksimal tiga bulan setelah dilantik presiden.
Rusdi mengaku memahami itu bahkan siap melepaskan jabatan di perusahaan swasta yang dipimpinnya.
"Memang harus lepas jabatan swasta, BUMN dan jabatan di partai," ujarnya.
Rusdi mengaku belum diberi pengarahan oleh Presiden Jokowi terkait bidang yang akan ditanganinya sebagai anggota Wantimpres.
Ia mengaku baru mengetahui akan dilantik sebagai anggota Wantimpres beberapa hari lalu, setelah dihubungi oleh Sekretariat Negara.
Presiden Jokowi sudah merampungkan susunan Wantimpres.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi melantik sembilan anggota Wantimpres itu pada hari ini. Sejumlah nama mencuat akan mengisi kursi itu. Beberapa di antaranya mewakili partai seperti Sidarto Danusubroto (PDI-P), Suharso Monoarfa (PPP), Jan Darmadi (Partai Nasdem), Rusdi Kirana (PKB), Yusuf Kartanegara (PKPI), dan Subagyo HS (Hanura).
Sementara nama lainnya diketahui memiliki kedekatan dengan Jokowi atau pun Ketua Umum DPP PDI-P Megawati Soekarnoputri, yakni AM Hendropriyono (mantan Kepala BIN), Mooryati Soedibjo (pendiri Mustika Ratu), dan Hasyim Muzadi (Nadhlatul Ulama).