TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pelaksana tugas (Pt) Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebutkan, saat dirinya melaporkan bahwa Joko Widodo yang lebih memilih Jusuf Kalla menjadi wakilnya dalam ajang Pilpres 2014, Abraham Samad kecewa.
Menurutnya, Samad bahkan sudah mengetahui dirinya gagal mendampingi Jokowi, sebelum partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu mengumumkan secara resmi.
"19 Mei 2014, batas akhir mendaftarkan pasangan calon, kami dan partai pengusung secara resmi menyatakan Jusuf Kalla sebagai cawapres mendampingi Jokowi, itu merupakan keputusan politik, dan itu keputusan realitas politik," kata Hasto di Rumah Cemara, Jalan Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (22/1/2015).
Selanjutnya kata Hasto, Jokowi sendiri yang mengambil keputusan bahwa cawapres yang dipilihnya ialah Jusuf Kalla. Dirinya pun ditugaskan langsung oleh Jokowi untuk bertemu Abraham Samad.
"Sehingga itu murni keputusan capres, saat itu bukan bisikan orang-perorang berdasarkan realitas politik yang ada saat itu, saya pun ditugaskan Pak Jokowi untuk bertemu Abraham Samad," katanya.
Setelah bertemu, Hasto menyebut Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu bisa tahu lebih dulu dari proses penyadapan. Abraham, kata Hasto, juga menyebut nama yang menyebabkan kegagalannya terpilih sebagai cawapres.
"Ketika saya ceritakan pada Abraham Samad, beliau mengatakan 'Ya, saya tahu. Karena saya sudah melakukan penyadapan. Bahwa saya tahu yang menyebabkan kegagalan saya ini adalah Bapak Budi Gunawan". Itu yang disampaikan saat itu," kata Hasto.
Pertemuan Abraham Samad Dengan PDIP
Hasto: Abraham Samad Tahu yang Jegal Dirinya Maju Cawapres Budi Gunawan
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger