News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pesawat AirAsia Jatuh

Jenazah Korban AirAsia Makin Sulit Diidentifikasi, Ini Teknik Baru yang Diterapkan

Editor: Agung Budi Santoso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KORBAN AIRASIA QZ8501- Petugas mengangkat peti jenazah Susandhini Liman, korban AirAsia QZ 8501 di rumah persemayaman Gotong Royong Kota Malang, Minggu (11/1/2015). Susandhini Liman beserta suami dan tiga anaknya menjadi korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ 8501 namun baru jenazah Susandhini yang berhasil diidentifikasi oleh tim DIV Polda Jatim. SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO

TRIBUNNEWS.COM - Tim Disaster Victim Identification Polda Jatim sudah mulai menggunakan teknik superimpose untuk meningkatkan ketepatan identifikasi terhadap jenazah korban AirAsia.

Teknik ini digunakan untuk meningkatkan ketepatan pengenalan identitas jenazah hasil temuan Badan SAR Nasional dari lokasi.

Teknik ini bagian dari studi odontologi dan kedokteran forensik yang kini juga sudah dikuasai para dokter forensik di RS Bhayangkara, Surabaya, lokasi pemusatan pencarian identitas jenazah korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ 8501.

Ketua Tim Disaster Victim Identification (DVI) korban AirAsia QZ 8501 yang juga Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Jatim Komisaris Besar dr Budiyono menjelaskan, teknik superimpose berguna untuk mendalami jenazah yang sudah rusak.

”Sudah didiskusikan antara DVI dan Basarnas agar sebisa mungkin jenazah tidak berubah sejak ditemukan hingga dalam perjalanan sampai ke lokasi pemeriksaan DVI,” katanya.

Teknik superimpose digunakan karena jenazah yang kian sulit dikenali. Teknik ini tetap dipakai meski informasi data primer dari DNA sudah diperoleh. Teknik ini dilakukan dengan pemotretan sinar X (rontgen) pada wajah korban, dengan skala 1 : 1. Lalu, sumber foto korban dari bahan antemortem yang didapat dari keluarga, termasuk foto-foto wajah di media sosial, seperti Instagram dan Facebook, dipelajari dan dicocokkan.

Kedua foto direkatkan dengan komputer untuk mencari kesamaan titik-titik tertentu pada wajah, misalnya ujung mata, ujung alis, ujung mulut, pelipis, telinga. ”Jika cocok, ini menambah keyakinan para petugas DVI bahwa jenazah yang diperiksa memang betul beridentitas sesuai pemilik foto,” katanya.

Dari Markas Polda Jatim diperoleh informasi bahwa dari Pangkalan Bun tim Basarnas kembali memperoleh enam jenazah dari lokasi badan utama pesawat. Ini menambah jumlah jenazah awak dan penumpang pesawat QZ 8501 yang sudah ditemukan hingga Kamis menjadi 59 orang, sementara yang telah diidentifikasi dan diserahkan kepada keluarga sebanyak 46 orang. (ODY)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini