TRIBUNNEWS.COM, PANGKALAN BUN - Tim SAR gabungan dari lima kapal mulai memasang balon pengapung atau lifting bag untuk mengangkat badan utama (main body) pesawat AirAsia QZ8501 di Laut Jawa pada Sabtu (24/1/2015) pagi.
"Penyelaman untuk pemasangan lifting bag dimulai sejak jam 7. Tapi, persiapannya sejak jam 5 pagi," kata Direktur Operasional Basarnas, Marsekal Pertama SB Supriyadi di Posko Utama Pencarian AirAsia QZ8501, Lanud Iskandar, Pangkalan Bun.
Sejauh ini, tiga lifting bag dari KRI Banda Aceh mulai dipasang dan diikatkan dengan tali baja wep sling ke badan pesawat yang tersisa setengah bagian itu. Ketiga lifting mempunyai daya angkut 10 hingga 15 ton.
Tim SAR akan melakukan menambah jumlah lifting bag jika ketiga lifting bag tersebut belum mengangkut badan pesawat tersebut dari dasar laut.
"Penyelam masih terus berupaya masuk dan mengikat tali sling ke beberapa sisi badan pesawat tersebut," ujar Supriyadi.
Lima kapal dengan sejumlah anggota SAR yang turut membantu proses pengangkatan badan pesawat di lokasi adalah KRI Banda Aceh, KRI Soputan, KRI Silbolga, kapal SKK Migas Crest Onyx dan kapal Basarnas, KN Pacitan.
Meski mengupayakan pengangkatan badan pesawat, tim penyelam juga tetap berupapaya mengevakuasi sejumlah jenazah pada bagian terluar badan pesawat.
Kegiatan pengangkatan badan pesawat ini pun adalah dalam rangka mengevakuasi jenazah yang berada di dalamnya. Sebab, Basarnas memperkirakan masih banyak jenazah korban yang terperangkap di balik serpihan yang ada di kabin badan pesawat.