News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penangkapan Bambang Widjojanto

Cium Istri Bulatkan Tekad Bambang Widjojanto Mundur

Penulis: Yulis Sulistyawan
Editor: Gusti Sawabi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Istri memeluk Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto usai tiba di rumahnya, Depok, Sabtu (24/1/2015).

TRIBUNNEWS.COM - Adzan Shubuh berkumandang lantang begitu kaki Bambang Widjojanto menginjakkan kaki di rumput taman di depan rumahnya, Depok, Sabtu (24/1/2015).

Sang istri yang sudah mengenakan mukena untuk salat subuh, memilih membuka pintu rumah sambil memandang ceria Bambang yang kemarin pagi baru saja dilepaskan dari penahanan Bareskrim Polri.

Peluk cium dan tangis bahagia pun diberikan tulus sang Istri berikut keempat anaknya yang bergantian memeluk pria yang dicintai itu akhirnya pulang setelah Jumat (23/1) pagi tiba-tiba ditangkap Tim Bareskrim Polri.

Bambang ditangkap di Jl Tugu Raya, Cimanggis, Jumat (23/1) pagi usai mengantar putra bungsunya, Muh Yattaqi (10) ke sekolah di SDIT Nurul Fikri. Beberapa hari sebelumnya, Bambang sudah merasa dirinya akan menjadi target penangkapan Polri karena tindakannya bersama pimpinan KPK menetapkan Komjen Budi Gunawan menjadi tersangka kasus rekening gendut.

Kepada istri dan empat anaknya yakni Ilmi Sakinah (23), Izzat Nabila (20), Zian (17) dan Yattaqi (10), beberapa hari sebelumnya Bambang sudah menyiapkan mental.

Bahkan risiko terburuk seperti ditangkap pun sudah disampaikan ke orang-orang yang dicintainya itu.

Makanya, saat Bambang ditangkap, Izzat Nabilla yang ikut dibawa ke Bareskrim Polri pun justru tenang dan mengatakan penangkapan tersebut keren. Sang kakak, Ilmi juga mengatakan bahwa penangkapan itu bagi keluarganya sebagai tantangan biasa.

"Kami tidak melihat ini (penangkapan)sebagai sesuatu yang menakutkan,dan membuat down. Saya dan anak-anak sudah siap. Ini reskio perjuangan," ujar sang istri yang akrab disapa Dewi.

Hingga Jumat jelang dini hari, Kabareskrim Polri Irjen Budi Waseso menyatakan menahan Wakil Ketua KPK ini dengan dalih akan menghilangkan barang bukti dan memengaruhi para saksi.

Dukungan dari pegiat antikorupsi di gedung KPK pun makin memanas. Hawa dingin malam disertai gerimis di di depan gedung KPK, tak menyurutkan nyali para aktifis . Mereka terus meneriakkan agar BW, panggilan akrab Bambang dibebaskan.

Wakapolri Komjen Badrodin Haiti yang kini ditugasi Presiden Jokowi melaksanakan tugas Kapolri akhirnya mengizinkan Bambang dilepaskan setelah Komisioner KPK Adnan Pandu Pradja menemuinya di gedung Polri. Tepat pukul 01.15, Sabtu (24/1) dini hari, Bambang yang mengenakan kaos hitam berkerah, serta bercelana krem dan bersendal kulit keluar dari Gedung Bareskrim Polri.

Dengan senyum lebar, Bambang mengucapkan terimakasih kepada masyarakat, media dan pegiat sosial media atas dukungannya. Tak perlu lama, Bambang pun langsung dibawa tim KPK ke kantornya di Jl Rasuna Said. Setelah bertemu sesaat dengan pimpinan dan pejabat struktural KPK, Bambang memilih menemui para aktifis dan tokoh antikorupsi serta jurnalis yang setia menunggunya di KPK sekitar pukul 02.00 WIB.

Lantunan salawat nabi menyertai kemunculan Bambang di hadapan pegiat antirasuah ini. Bambang pun kembali mengucapkan rasa terimakasih sebesar-besarnya kepada masyarakat Indonesia, KPK dan para aktifis yang telah memberikan dukungan. Setangkai bunga berwarna merah dan putih diberikan kepada Bambang. Sambil mencium bunga, BW pun berteriak lantang.

"Hidup Pemberantasan korupsi," teriak Bambang. Dengan dijemput ajudan dan sopir pribadinya, Bambang akhirnya bisa kembali ke rumahnya di Kampung Bojong Lio, Sukamaju, Depok pukul 04.15 WIB.

Lantunan ayat-ayat suci jelang azan Subuh mengalun dengan keras dari Masjid An Nur yang berada di samping persis rumah Bambang. Kepada wartawan yang menunggunya sejak pagi, Bambang mengaku menyerahkan sepenuhnya keputusan pimpinan KPK apakah dirinya akan mundur atau tidak dari pimpinan KPK.

Dorongan para tokoh dan pegiat antikorupsi membuat Bambang harus menyerahkan keputusan apakah akan mundur atau tidak. Bambang juga gamang lantaran UU KPK diatur bahwa pimpinan KPK yang berstatus tersnagka harus mengundurkan diri dari KPK. Namun rekan-rekannya terus mengingatkan jika Bambang mundur makan KPK akan menjadi lemah dan koruptor bersenang ria.

Bambang pun memilih untuk segera pulang menemui anak-istri ketimbang memikirkan mundur atau tidak. Ia lalu berjalan menuju rumah sederhananya bercat abu-abu. Ciuman pertama dari sang istri serta pelukan hangat dari keempat anak di rumah pada subuh itu, membuat Bambang tak ragu lagi. Sabtu siang usai menunaikan salat dhuhur berjamaah di Masjid An Nur, Bambang membuat keputusan cepat. Dengan dalih sebagai penegak hukum dan harus tunduk UU, moral hukum dan etika hukum, Bambang menegaskan dirinya akan mengajukan pengunduran diri pada pekan depan. Surat akan diserahkan ke pimpinan KPK. (tribunnews/yulis)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini