News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penangkapan Bambang Widjojanto

Tantowi Yahya Nilai Pernyataan Jokowi Mengambang

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Jaksa Agung, HM Prasetyo, dan Wakapolri, Komjen Pol Badrodin Haiti (depan, kiri ke kanan) memberikan penjelasan tentang sikap pemerintah terkait penangkapan Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto oleh Bareskrim Polri, di teras Istana Bogor, Bogor, Jawa Barat, Jumat (23/1/2015). Presiden meminta pada institusi Polri dan KPK untuk memastikan bahwa proses hukum yang ada harus objektif dan sesuai dengan aturan UU yang ada. (Warta Kota/Alex Suban)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP Golkar versi Munas Bali Tantowi Yahya menilai pernyataan Presiden Joko Widodo terkait kisruh KPK dan Polri kurang tegas.

Hal itu terkait dengan pernyataan Jokowi di Istana Bogor agar KPK dan Polri menghindari potensi gesekan.

"Ya itu dia, yang kita agak sayangkan bahwa Presiden itu terlalu lama membiarkan masalah sehingga masalah ini menjadi public issue," kata Tantowi di Gedung DPR, Jakarta, Minggu (25/1/2015).

Tantowi mengatakan Presiden Jokowi sebenarnya memiliki hak untuk mengatasi persoalan KPK dan Polri secara cepat.
Lantaran, kepolisian berada dibawah Presiden. Sedangkan KPK bermitra dengan presiden.‎ Bila Jokowi tegas dalam persoalan tersebut, Tantowi yakin permasalahan tidak membesar di publik.

"‎Presiden harus tegas saja. Kemarin saya menilai pernyataan di istana ngambang. Sehingga harus tegas saja sesuai tugas dan kewenangan yang ada," ungkapnya.

Sebelumnya,‎ Presiden Joko Widodo saat melakukan jumpa pers mengungkapkan dirinya telah meminta kepada dua institusi penegak hukum, baik Polri maupun KPK untuk saling menghindari potensi gesekan.

"Tadi saya minta sebagai Kepala Negara, agar institusi Polri dan KPK tidak terjadi gesekan dalam menjalankan tugas masing-masing," ujar Joko Widodo atau sapaan akrabnya Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (23/1/2015).

Selain itu, Jokowi juga meminta kepada KPK dan Polri untuk menjalankan proses hukum terhadap dua Tersangka, baik dari tubuh Polri maupun dari tubuh KPK secara obyektif dan sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.

"Saya sampaikan kepada Ketua KPK, Wakapolri, sebagai kepala negara, saya minta kepada institusi Polri dan KPK, memastikan proses hukum yang ada harus obyektif dan sesuai aturan Undang-Undang yang ada," kata Jokowi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini