News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemerintah Yakin Bisa Datangkan 12 Juta Wisman Tahun 2015 Ini

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Pariwisata Arief Yahya di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (26/10/2014). (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --- Target wisawawan mancanegara tahun 2015 ini adalah 12 juta orang kata Menteri Pariwisata Arief Yahya.

Target tersebut ia yakini bisa dicapai, karena melihat pertumbuhan jumlah wisman belakangan, dan sejumlah rencana untuk membantu agar jumlah wisman terdongkrak.

Kepada wartawan usai menemui Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla atau yang akrab dipanggil JK di kantor Wapres, Jakarta Pusat, Kamis (5/2/2015), Arief mengatakan salah satu yang akan dilakukan pemerintah adalah adalah promosi besar-besaran melalui media lokal dan media asing. Dua media asing yang akan bekerjasama dengan pemerintah adalah CNN dan Discovery Chanel.

"Kita juga tingkatkan anggaran untuk promosi pariwisata, sebelumnya adalah Rp 300 miliar, kini anggaran tersebut naik lebih dari tiga kali lipat, yakni sekitar Rp 1,2 triliun," kata Arief.

Selain itu pemerintah juga akan melakukan banyak pembangunan di daerah-daerah tujuan wisata. Sebagai langkah awal pembangunan tersebut akan difokuskan di lokasi wisata bahari.

Walau pun Indonesia memiliki potensi besar, namun kontribusi dari sektor bahari untuk urusan pariwisata kata dia masih kecil.

"Kontribusi wisata bahari itu baru sepuluh persen, padahal segitiga terumbu karang dunia itu tujuh puluh persen ada di Indnesia," terangnya.

Pembangunan tersebut rencanannya akan dilakukan lintas sektor, antara lain dengan menggandeng Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Kementerian Perhubungan.

Selama ini lima negara penyumbang turis terbanyak adalah Singapura, Malaysia, Australia, Tiongkok dan Jepang.

Kedepannya antara Jepang dan Indonesia akan berlaku bebas visa, hal itu tentunya akan membuat semakin banyak turis Jepang yang datang kata Arief.

"Jepang sudah setuju, hampir pasti tahun ini. Yang tiga negara lain tergantung negara itu, tapi sambutannya positif. Kalau Australia tidak bisa (bebas visa), beda sistem," jelasnya.

Lebih lanjut ia Arief menuturkan bahwa situasi politik dalam negri ia yakini tidak akan mempengaruhi.

Pasalnya di Thailand saja yang berkali-kali terjadi kudeta, jumlah wisatawannya masih terus tinggi, bahkan jumlahnya bisa tiga kali lipat lebih tinggi dari Indonesia yakni mencapai 27 juta orang pertahun.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini