TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Prosesi ruwatan yang digelar di halaman gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jakarta, Sabtu (7/2/2015), malam, turut pula diisi oleh sejumlah tarian.
Saat prosesi ruwatan usai, Tari Sufi mengawali dimulainya hiburan tarian.
Seorang pria yang mengenakan pakaian serba putih menari dengan memutar-mutar badannya. Semakin lama putaran dari penari itu semakin kencang dan saat musik berhenti, pria yang juga mengenakan topi warna putih itu turut menghentikan tariannya.
Setelah Tari Sufi selesai, giliran tari Topeng Ireng yang menunjukkan aksi di depan para pendukung KPK dan juga petani yang sebelumnya menggelar aksi ruwatan. Tarian Topeng Ireng itu terlihat cukup unik, dimana di kostumnya disertai kerincing pada bagian kaki kanan dan kiri.
Tarian yang tak kalah menarik perhatian adalah saat seseorang berpakaian khas India muncul setelah tarian Topeng Ireng selesai beraksi. Penari yang memakai pakaian serba pink itu cukup lincah menari yang mengundang decak kagum para penonton.
Deputi Pencegahan KPK, Johan Budi mengatakan, rangkaian yang ada di kantornya tersebut merupakan bentuk dukungan di tengah polemik yang terjadi saat ini. Menurutnya, mereka yang ada di gedung KPK malam ini ingin lembaga antirasuah tidak dikriminalisasi dan tetap berdiri.
"Mereka ingin memberikan dukungan kepada upaya pemberantasan korupsi. Tentu kami tidak bisa tolak itu," kata Johan.
Menurut Johan, acara tersebut sama sekali tidak dibiayai KPK namun dari dana mandiri para peserta. "Ratusan petani itu katanya biaya sendiri datang ke sini adakan acara ruwatan. Kita hargailah," ujar Johan.