News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polri Vs KPK

Presiden Jokowi Dinilai Masih Belum Tegas Sikapi Pelemahan KPK

Penulis: Randa Rinaldi
Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

POLEMIK KAPOLRI KPK - Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Wapres Jusuf Kalla (kanan) memberikan keterangan terkait polemik pelantikan Kepala Kepolisian RI di Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (19/2/2015). Presiden mengajukan calon baru Kapolri kepada DPR, yaitu Wakapolri Komjen Pol. Badrodin Haiti menggantikan Komjen Pol. Budi Gunawan dan menerbitkan Keppres pemberhentian sementara Ketua KPK Abraham Samad serta Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto, juga mengeluarkan Perppu tentang pimpinan sementara KPK yaitu mantan Ketua KPK Taufiequrachman Ruki, pakar hukum Indriyanto Seno Adji dan Deputi Pencegahan KPK Johan Budi. (Warta Kota/henry lopulalan)

Laporan wartawan Tribunnews.com, Randa Rinaldi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meski membatalkan pelantikan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri, civitas akademika Universitas Indonesia tetap menuntut Presiden Joko Widodo menyelematkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Dekan Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Topo Santoso, mengapresiasi langkah Jokowi tidak melantik Budi Gunawan. Namun, Jokowi dinilai masih kurang tegas untuk bersikap terkait adanya pelemahan terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Kami berharap kepada tiga Plt (pelaksana tugas) yang baru yaitu Johan Budi, Taufiqurahman Ruki, dan Indriyanto Seno Adji," ujar Topo saat menghadiri pernyataan sikap civitas akademika Universitas Indonesia di Jakarta, Kamis (19/2/2015).

Meski begitu, dosen hukum pidana ini menyebutkan kisruh KPK dan Polri belum selesai setelah Jokowi menyatakan sikap terkait calon Kapolri baru. Menurutnya, Kapolri juga harus mendapatkan persetujuan DPR RI. "Ini belum selesai dan masih panjang. Calon Kapolri masih diajukan ke DPR," papar Topo.

Topo menyarankan, Jokowi benar-benar tegas menyikapi adanya pelemahan KPK. Terlebih upaya pelemahan telah terjadi beberapa kali, jika KPK menetapkan pejabat penegak hukum yang mempunyai pengaruh di institusinya.

"Hukum ini bisa menjadi berbahaya makanya kita harus mengawal proses ini,"ucap Topo.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini