News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Imlek 2015

Refleksi Imlek 2015 PKB: Membangun Semangat Gotong Royong

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Helmy Faisal Ketua DPP PKB memberikan Kebangkitan Bangsa Award kepada Bapak Hartono salah satu tokoh Tionghoa, yang didampingi oleh Wasekjend DPP PKB Daniel Johan, Dewan Syuro Andi Muawiyah Ramly, Senin, (16/02/2014).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menurut perhitungan Imlek tahun 2015 adalah tahun Kambing Kayu. Shio kambing diyakini memiliki sifat pengalah yang selalu melibatkan hati dalam setiap perbuatan dan kebijakannya. Karakter bagi mereka yang penuh kasih sayang terhadap sesama dan senang dengan ketenangan.

Kambing adalah tanda kedelapan dalam zodiak shio yang menggambarkan solidaritas, harmoni, dan ketenangan. Tahun kambing menjadi momen bagi bangsa Indonesia untuk merajut kembali hakekat politik kebangsaan yang mampu membawa kebersamaan demi kehidupan rakyat yang lebih baik di tengah hiruk-pikuk politik yang serba ruwet saat ini.

Demikian Refleksi Imlek 2015 PKB yang digelar di kantor DPP PKB Jakarta, Senin (16/2/2015). Refleksi imlek tahun ini mengambil tema Merajut Kembali Kesederhanaan Politik Kebangsaan dengan Semangat Gotong Royong.

Hadir antara lain, Ketua DPP PKB Helmy Faishal, Wakil Sekjen Daniel Johan, dan Andy Muarly. Sementara dari kalangan Tionghoa Pendiri Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Hartono, pengamat ekonomi Christianto Wibisono dan pengusaha Murdaya Poo.

Helmy Faisal mengatakan politik sesungguhnya merupakan arena terhormat untuk memperjuangkan kepentingan rakyat dengan tujuan tercapainya Indonesia yang sejahtera, cerdas, adil, dan makmur. "Oleh karena itu, sejatinya politik merupakan ruang ekspresi yang penuh keberadaban dengan penghargaan terhadap perbedaan pendapat," kata Helmy.

Dalam politik, disebutkan bahwa ruang sosial untuk saling bekerja sama dan menghargai mendapatkan tempat yang terhormat. Namun sejak Pilpres hingga hari ini keberadaban politik tampak begitu suram di balik kegaduhan politik yang demikian menyita perhatian dan energi bangsa ini. Mulai Pilpres, UU MD3, UU Pilkada, Perpu, penunjukkan menteri, pemilihan pimpinan DPR dan MPR, hingga hebohnya penggantian Kepala Kepolisian.

"Berbagai masa dalam perjalanan bangsa ini telah kita lewati. Demokrasi yang kita bangun bersama semakin menunjukkan kematangannya. Kita telah mampu melewati tiga pemilihan presiden langsung dengan mulus, hal ini tentu merupakan modal dan kekuatan untuk selalu optimis bahwa kita bisa mencapai apa yang telah dicita-citakan oleh para pendiri bangsa,' kata Helmy.

Ditegaskan kekuasaan politik sejatinya harus ditujukan untuk mengabdi pada kepentingan rakyat banyak, menegakkan kebenaran dan keadilan, dan melindungi negeri ini dari berbagai kerusakan.

Kekuasaan adalah bersifat publik. Ia harus dijalankan secara beretika dengan semangat gotong royong. Melibatkan berbagai kelompok dan golongan bukan semata-mata untuk berbagai kekuasaan tapi berbagi peran dan tanggung jawab. Maka pada momentum pergantian tahun berdasarkan penanggalan Imlek yang jatuh pada 19 Februari 2015 mendatang, sudah saatnya kita mengevaluasi politik kita hari ini, yang tampak begitu ruwet dan melelahkan bagi rakyat kebanyakan. Saatnya bagi kita untuk kembali pada hakekat politik kebangsaan yang bisa diperas dalam empat kata: dari, oleh, untuk rakyat.

"DPP PKB menyampaikan Selamat Tahun Baru Imlek 2015, Xin Nian Kuai Le, Gong Xi Fat Chai kepada seluruh saudara-saudara yang merayakan. Semoga peribadatan untuk menyambut tahun baru Imlek yang dilakukan di klenteng dan vihara dapat berlangsung aman dan hikmat,' ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini