News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Menteri Yuddy Hati-hati Sikapi Keinginan Bawaslu soal Kenaikan Tunjangan

Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Yuddy Chrisnandi memberi paparan dalam diskusi bertajuk arah kebijakan reformasi birokrasi dan aparatur negara serta konteks pembangunan ekonomi yang efisien di Jakarta, Kamis (18/12/2014). Langkah yang akan ditempuh Kemenpan dan Reformasi Birokrasi adalah mengubah pola pikir bahwa aparat atau pejabat negara bertugas melayani masyarakat. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Yuddy Chrisnandi, mengatakan pihaknya tidak bisa begitu saja menyanggupi permintaan kenaikan tunjangan para komisioner Bawaslu.

Yuddy mengungkapkan, ada beberapa poin yang perlu dikaji, misalnya mengenai indeks prestasi baik komisioner maupun lembaganya.

"Kami ingin melihat indeks prestasi lembaga tersebut. Setelah lihat hasilnya, baru kami koordinasikan dengan Menkeu, setelah itu kami laporkan kepada komite pengarah PAN-RB, biasanya dipimpin Wapres," ujar Yuddy di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (24/2/2015).

Selain itu, Yuddy mengungkapkan pihaknya perlu mempelajari mengenai ruang fiskal pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebelum memenuhi permintaan kenaikan tunjangan tersebut.

"Misalnya kalau take home pay Rp 15 juta jadi Rp 19 juta, bisa juga naik dua kali lipat, kami pelajari seksama, enggak serta merta, kami pelajari, lihat ruang fiskal," ucap Yuddy.

Yuddy juga mengungkapkan, tidak hanya Bawaslu saja yang mengusulkan kenaikan tunjangan, tapi beberapa lembaga negara lain pun mengusulkan hal yang sama.

"Yang meminta tunjangan bukan hanya Bawaslu. Ada Polri, KPU, MA, cukup banyak, meminta kenaikan tunjangan kinerja, tapi belum ada yang disetujui, karena kami harus lihat hasil penilaiannya masing-masing dan kondisi keuangan," tutur Yuddy.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini