TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah diangkat pada Jumat pekan lalu, dan langsung dibawa ke Jakarta, bangkai badan pesawat AirAsia pada pagi tadi tiba di terminal satu, pelabuhan Tanjung Priok.
Bangkai badan pesawat milik taipan Tony Fernandes tersebut tiba pada, Senin (2/3/2015) pukul 07.00 WIB dan diangkut menggunakan kapal Crest Onyx milik SKK Migas.
Menurut Kepala Basarnas Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo, dalam bangkai badan pesawat tersebut masih dimungkinkan adanya korban. Lantaran belum dilakukan pembedahan terhadap bangkai badan pesawat yang telah hancur itu.
"Masih dimungkinkan terdapat bagian-bagian tubuh korban. Sebelum badan pesawat diangkut fisik, dibuka untuk mengambil bagian-bagian tubuh korban, setidaknya dapat membantu (penyelidikan)," ujarnya di atas kapal KN Pacitan, Senin (2/3/2015).
Setelah penjelasan dari Soelistyo usai, tim gabungan Basarnas melakukan penyisiran terhadap serpihan terbesar pesawat AirAsia tersebut. Saat Tribunnews melihat dari dekat penyisiran bangkai badan pesawat itu, tercium aroma yang sangat menyengat.
Selain itu tampak pula diantara serpihan sejumlah barang elektronik, empat live vest dan empat tulang berukuran kecil mirip bagaian tubuh bayi. Kesemua temuan tersebut kemudian dimasukan ke dalam kantung hitam secara terpisah oleh anggota Basarnas.
Sementara itu menurut Projek Manager penyelaman dalam laut Basarnas, Untung Mediyanto kemungkinan masih adanya korban sangat besar. lantaran kondisi badan pesawat yang sangat hancur dan beberapa objek kemungkina berasa dicelah serpihan pesawat yang sulit ditembus ketika didasar laut.
"Kondisinya berada dicelah pesawat, yang ketika berada di dasar laut, penyelam tidak memungkinkan untuk menerobos," tuturnya.
Rencananya setelah disisir oleh tim gabungan Basarnas, bangkai Badan pesawat akan di bawa oleh tim KNKT untuk diselidiki. Dalam agenda yang diterima dari staf Humas Basarnas, bangkai peswat tersebut akan di bawa ke Hanggar STPI, Curug, Banten.