TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Jurusan Hubungan Internasional, Universitas Binus, Tirta Mursitama menilai Perdana Menteri (PM) Australia, Tony Abbot melakukan blunder jika terus melontarkan pernyataan keras untuk Indonesia soal hukuman mati.
Menurut Tirta, apabila hubungan Australia dengan Indonesia memburuk akan merugikan negeri Kangguru itu.
"Toni Abbot sedang main api ribut dengan Indonesia," kata Tirta dalam diskusi yang digelar SmartFM, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (7/3/2015).
Tirta menjelaskan, dari aspek bisnis Australia lebih bergantung dengan Indonesia. Tirta mencontohkan, dalam hal investasi di bidang sumber daya alam, Australia memiliki bisnis tambang di Nusa Tenggara Timur atau di daerah Surabaya.
"Berkaitan dengan peternakan, produk susu Australia, pangsapasarnya sebagian besar di Indonesia. Dia (Abbot) akan dapat tekanan dari kalangan bisnis," tuturnya.
Tirta menduga, pernyataan keras yang diucapkan Abbot adalah untuk menggali dukungan di dalam negeri dalam mendapat simpati warganya. Atau ia menilai, pernyataan Abbot hanya ingin bargaining bisnis Australia di Indonesia ingin dinaikkan.
"Bisa saja ada implikasi lain yang ingin menguntungkan bisnis mereka (Australia)," ujarnya.