TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mabes Polri merilis nama-nama 16 WNI yang kini diamankan di rumah detensi imigrasi di Turki.
Seperti diketahui 16 WNI itu diamankan otoritas Turki saat hendak menyebrang ke Suriah.
Kadiv Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Anton Charliyan menuturkan hingga kini tim gabungan yang dikirim ke Turki belum bisa mengintrograsi mereka.
"Masih diupayakan untuk mengintrograsi mereka. Tim masih diupayakan karena saat ini mereka masih dimintai keterangan oleh Turki," katanya, Kamis (19/3/2015) di Mabes Polri.
Berikut nama 16 WNI tersebut :
1. Ririn Andriani Sawir (istri Achsanul Huda)
2. Qorin Munadiyatul Haq (anak Achsanul Huda)
3. Nayla Syahidah (anak Achsanul Huda)
4. Jauza Firdaus Nuzula (anak Achsanul Huda)
5. Ikrimah Waliturrohman (anak Achsanul Huda)
6. Alya Nur Islam (anak Achsanul Huda)
7. Agha Rustam Rohmatulloh (anak Achsanul Huda)
8. Abdurrahman Umarov (anak Achsanul Huda)
9. Tiara Nurmayanti Marlekan (istri teroris Hidayah yang MD di Tulungagung)
10. Syifa Hidayah Kalashnikova (anak teroris Hidayah)
11. Daeng Stanzah, asal Ciamis Jawa Barat.
12. Ifah Syarifah (istri Daeng Stanzah)
13. Ishaq (anak Daeng Stanzah)
14. Asiyah Mujahidah (anak Daeng Stanzah)
15. Aisyahnaz Yasmin, asal Bandung Jabar
16. Muhammad Ihsan Rais, asal Ciamis Jabar.
Adapun ke 16 orang tersebut berbeda dengan 16 orang yang diberitakan hilang sebelumnya.
"Dari 16 WNI tersebut, diketahui 10 orang berasal dari Jawa Timur, yaitu keluarga Achsanul Huda asal Paciran Lamongan dan keluarga M. Hidayah (teroris yang ditembak mati di Tulungagung)," tutur Anton.
Anton menambahkan informasi yang diperoleh sebelumnya, bahwa Achsanul Huda diberitakan telah MD di Suriah, bersama dengan Ust. Siswanto asal Lamongan, yang juga merupakan jaringan teroris.