TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Malam ini pukul 19.30 WIB, Rosianna Silalahi akan bicara tentang Saya Anti Korupsi bersama Bambang Widjojanto,Mahfud MD,dan Raditya Dika dalam talkshow interaktif ‘Rosi’yang disiarkan Kompas TV.
Rosianna Silalahi sempat bersalaman dan berfoto bersama peserta Kompas Kampus sebelum naik ke atas panggung. Ia pun sempat menari mengikuti beat dari Billy BeatBox yang sebelumnya menghibur siswa-siswi yang memenuhi Grha Sabha Pramana, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Talkshow ini dibuka oleh Pandji Pragiwaksono yang mengutarakan pendapatnya mengenai korupsi dengan cara ber-stand up comedy.
Menurutnya, korupsi bisa dihilangkan jika seluruh rakyat Indonesia menyadari hak orang lain. Pandji memberi contoh pengguna kursi roda yang tidak bisa menikmati aknya untuk naik-turun bis dengan nyaman di Indonesia.
Bambang Widjojanto yang hadir sebagai narasumber pertama, tersenyum santai ketika Rosianna Silalahi bergurau tentang status hukumnya, “Senengya, masih bebas.”
Bambangmenceritakan bahwaanaknya menanggapi peristiwa penangkapannya oleh Bareskrim dengan kata-kata, “Umi, keren!.
Menurut Bambang, anaknya merasa peristiwa itu ‘keren’ karena begitu banyak pembelajaran yang bisa dia dapatkan, yang tentunya tidak dialami oleh semua anak di dunia.
Mahfud MD yang terkenal kental antikorupsi hadir sebagai pembicara selanjutnya.“Secara sosial, kita sebenarnya sudah memiliki konsep hukum yang harmoni. Kalau di dalam ilmu hukum modern disebut restorative justice, dan itu sekarang menjadi bahan kajian yang bagus di berbagai universitas yang maju di luarnegeri,” katanya dalam wawancara bersama KompasTV.
Lebih lanjut Mahfud mengungkapkan bahwa restorative justice tadi bersumber dari kearifan hukum di Indonesia yaitu jangan sembarang membawa perkara ke pengadilan’.
Banyak tangan terangkat ketika Rosianna Silalahi membuka kesempatan bagi parasiswa-siswi dan mahasiswa untuk memberikan pertanyaan dan tanggapan.
Salah satunya menanyakan kepada Raditya Dika yang menjadi perwakilan dari kaum muda Indonesia tentang sumbangsihnya terhadap penanggulangan korupsi.
Raditya mengatakan bahwa melakukan hal-hal anti korupsi tidak berarti harus melakukan hal-hal besar.
Raditya yang mengaku tidak suka terjun di dunia politik dan bahkan cenderung skeptis terhadap politik menggunakan akun twitternya untuk menghimbau followernya agar tidak melakukan tindakan korupsi.
>