TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polri menyiagakan 3.000 personel demi kelancaran Konferensi Asia Afrika yang akan dihelat di Jakarta dan Bandung, 19 hingga 25 April 2015 yang akan datang. Personel penembak jitu atau sniper sudah termasuk di dalam jumlah tersebut.
Kepala Bagian Operasional Korps Brimob Polri Kombes Leo Bona Lubis menyebut, penembak jitu itu bertugas mengamankan kepala negara dan tamu undangan selama berada di luar arena KAA.
"Detail terkait sniper tidak bisa disebutkan, itu rahasia. Yang jelas mereka ada di mana-mana dan akan ditempatkan di titik-titik tertentu," ujar Leo dalam konferensi pers di Markas Korps Brimob Polri, Kelapa Dua, Depok, Senin (13/4/2015).
Leo menambahkan, penembak jitu kepolisian akan berbagi penempatan dengan penembak jitu dari TNI. Mereka, lanjut Leo, akan bersama-sama mengawal ajang perhelatan internasional tersebut.
Adapun, dari 3.000 personel kepolisian yang disiagakan terdiri dari sejumlah satuan, yakni Sabhara, Unit Anti Anarkis, Satuan Pengendali Huru-hara, penjinak bom atau Gegana, intelejen dan Keamanan hingga reserse dan kriminal. Mereka dilengkapi sejumlah alat-alat antihuru-hara.
"Dari 3.000 yang disiagakan, 500 turun ke lapangan dan 2.500 bersiaga di markas masing -masing," ujar Leo.
Sementara, pengamanan yang dilakukan oleh Satuan Brimob terpisah dengan 3.000 personel tersebut. Untuk pengamanan KAA di Bandung, Brimob setempat menyiagakan 1.015 persenel. Penegamanan KAA di Jakarta sendiri, Brimob setempat mengerahkan 400 personel saja.
"Brimob memback-up kepolisian daerah yang berkaitan dengan potensi gangguan yang ada. Termasuk soal terorisme. Mudah-mudahan kami bisa melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya," ujar Leo.(Fabian Januarius Kuwado)