TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyidik Bareskrim Polri melakukan penggeledahan di kantor Percetakan Negara di Jakarta Pusat terkait laporan dari Kemendikbud soal pihak yang menggunggah soal ujian nasional 2015 ilegal ke internet.
Karo Penmas Mabes Polri, Brigjen Pol Agus Rianto mengatakan beberapa barang bukti yang disita yakni CPU, hardisk, CCTV hingga mesin pindai.
"Kemarin malam dari Bareskrim sudah melakukan penggeledahan di perusahaan pelaku (percetakan negara). Dari lokasi penyidik membawa beberapa barang bukti yang diduga terkait kasus ini," kata Agus, Kamis (16/4/2015) di Mabes Polri.
Agus melanjutkan beberapa barang bukti yang diambil yakni hard disk, mesin pindai, CPU, flash disk, CCTV hingga hard disk ekternal.
"Saat ini hasil barang bukti yang disita penyidik masih dipelajari," tambah Agus.
Sebelumnya, Kabareskrim Komjen Pol Budi Waseso mengaku pihaknya pada Selasa (14/4/2015) telah menerima laporan dari Kepala Pusat Pendidikan dan Kebudayaan RI, Prof Nizam soal adanya kebocoran ujian nasional tingkat SMA jurusan IPA.
Dalam laporan itu, pihak pelapor mengajukan dua saksi yakni Kreshna dari stag mendikbud serta Dadang Sudiyarto yang adalah sekretaris Balitbang Mendikbud.
Budi Waseso melanjutkan, tim Cyber Bareskrim masih melacak siapa pihak yang mengunggah soal UN ilegal tersebut. Menurutnya, kemungkinan peristiwa itu melibatkan oknum percetakan dan saat ini tengah didalami.
"Kemungkinan melibatkan oknum percetakan. Tapi belum bisa kami pastikan. Berdasarkan hasil penelusuran, itu dilakukan oleh percetakan negara karena itu tidak dilakukan oleh percetakan swasta," tegasnya.
Untuk diketahui, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan mengatakan, dirinya sudah melaporkan pihak yang diduga mengunggah soal ujian nasional 2015 ilegal ke Bareskrim Mabes Polri.
Menurutnya, Kemendikbud tidak ingin membiarkan adanya proses kecurangan itu.
"Senin (13/4/2015) malam saya sudah laporkan ke Bareskrim. Saya bertemu dengan Plt Kapolri (Badrodin Haiti), beliau akan lakukan langkah-langkah," kata Anies di kantornya, Rabu (15/4/2015).
Anies menuturkan, pihaknya sudah mengetahui siapa yang mengunggah soal ujian nasional 2015 ilegal ke Google.
Menurutnya, oknum perusahaan pencetak soal ujian yang melakukan tindakan tidak terpuji tersebut.