Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Letkol Pnb Firman Dwi Cahyono masih mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Esnawan Antariksa, Jalan Rajawali Raya No 1, Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Ia berhasil lolos ketika fesawat F-16 gagal take off dan meledak.
Pantauan Tribunnews.com di lokasi, Kamis (16/4/2015), korban yang dikabarkan mengalami luka pada siku dan leher mendapat penjagaan dari Provost TNI AU. "Hanya luka lecet," kata seorang petugas keamanan RS Esnawan Antariksa.
Letkol Penerbang Firman tercatat sebagai pilot pesawat F-16 yang terbakar di Lanud Halim Perdanakusuma tadi pagi. Ia juga mencatat rekor dengan meraih 2.000 jam terbang menggunakan pesawat tempur F-16.
Seperti dilansir situs TNI AU, Firman meraih rekor tersebut pada 20 Agustus 2013. Kesehariannya, Firman menjabat sebagai Kasi Opslat Disops Lanud Iswahjudi. Saat meraih rekor itu, Firman disematkan badge 2.000 jam dan disiram air kembang.
Komandan Wing 3 Kolonel Pnb Minggit Tribowo mengatakan, prestasi yang diraih Firman merupakan kebanggaan bagi TNI AU. Dia berharap bapak dua anak itu dapat memacu para penerbang junior agar mengikuti jejaknya.
Firman merupakan lulusan Sekolah Penerbang angkatan 56 tahun 1998. Suami dari Deasy S itu lahir di Surabaya 41 tahun lalu, dan menjadi penerbang tempur di Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi.