Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Partai Amanat Nasional (PAN) yang sudah belasan tahun berdiri hingga kini belum juga memiliki gedung untuk dijadikan Kantor Dewan Pimpinan Pusat. Pendiri PAN AM.Fatwa menyayangkan hal tersebut, karena kasus tersebut mengesankan PAN sebagai partai yang tidak terorganisir.
"Jadi selama ini yang jadi Ketum (Ketua Umum DPP) punya gedung itu, artinya nampak partai itu tidak diorganisir secara bersama. Kesannya seolah-olah partai itu tergantung pada perorangan," kata AM.Fatwa kepada wartawan usai menghadiri peluncuran buku Fahmi Idris, di Balai Sudirman, Jakarta Selatan, Kamis (17/4/2015).
Di era kepemimpinan Hata Rajasa Kantor DPP PAN terletak di Jalan TB.Simatupang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Namun pada pemilihan ketua di Bali mantan Menteri Kordinator Perekonomian itu gagal mempertahankan posisinya, ia kalah suara dari Zulkifli Hasan.
Hatta pun mengambil alih gedung yang selama kepengurusannya dijadikan kantor DPP PAN, alhasil PAN pun tidak mempunyai sekretariat sekarang. Pascakepengurusan Hatta, kader partai berlambang matahari itu mulai "saweran," untuk pembangunan gedung baru.
AM.Fatwa yang juga merupakan anggota DPD RI itu mengaku tersentuh hatinya, mendengar kader-kader PAN mengumpulkan uang demi pembangunan kantor DPP. Ia juga sempat menyumbangkan sebagian hartanya untuk partai yang ia dirikan itu.
"Saya sebagai salah seorang pendiri partai sangat terharu, dan saya mengharapkan kepada teman-teman dan rekan-rekan (untuk menyumbang). Berapapun kemampuan dan keikhlasannya, itu tetap punya arti," ujarnya.
Walau pun kondisinya memprihatinkan namun ia tetap mensyukuri kondisi PAN saat ini, pasalnya pascahengkannya Hatta Rajasa partai itu masih bisa berdiri kokoh, tidak terpecah belah.
"Yang saya sangat syukuri bahwa PAN ini tidak pecah, saya bersyukur itu," tandasnya.