TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla melakukan peninjauan persiapan akhir pelaksanaan Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Sabtu (18/4/2015).
Dengan ditemani Kepala Staf Kepresidenan sekaligus penanggung jawab konferensi, Luhut Binsar Panjaitan, Wapres menyambangi satu persatu ruangan di JCC, termasuk Balai Sidang atau Plenary Hall, di mana acara diskusi yang dihadiri seluruh peserta akan digelar.
Di Balai Sidang, wapres sempat menanyakan mengapa panitia menyiapkan kursi yang berbeda. Tampak pantauan TRIBUNnews.com ada dua jenis kursi yang disediakan, satu kursi berwarna hitam yang ketinggiannya bisa disesuaikan, dan satu kursi yang ketinggiannya tidak bisa disesuaikan, namun ditutupi kain putih.
Luhut menjawab bahwa kursi-kursi yang dibalut kain putih yang tersedia di ruangan tersebut, adalah kursi contoh. Saat acara dilaksanakan ia memastikan semua peserta mendapat kursi yang sama.
"Ini contoh pak," kata Luhut.
Wapres pun menimpali dengan mengingatkan bahwa semangat kesetaraan juga harus ditunjukkan dari kursi yang disediakan panitia. Semua peserta harus mendapat kursi yang sama, dari manapun asal peserta tersebut.
"Artinya jangan hitam dan putih. Ini Asia Afrika, ada equality (red: persamaan), perbedaannya tidak banyak, Jangan terlalu tinggi dia punya kursi," ujarnya.
Dalam kesempatan itu Wapres pun tidak lupa memperhatikan pulpen yang disediakan panitia. Pulpen berwarna putih polos yang tersedia di meja peserta sempat ia ambil, dan ia tunjukkan ke Luhut dan Menteri Luar Negeri, Retno Lestari Marsudi yang juga hadir dalam kesempatan itu.
Wapres meminta pulpen yang harganya lebih mahal, dan setiap pulpen yang disediakan harus disertai dengan logo resmi. Ia mengingatkan bahwa pulpen tersebut nanti juga akan digunakan oleh Kepala Negara peserta KAA.
"Pulpennya harus lebih baik," katanya.
Selain itu Wapres juga mengkritik penempatan panggung kecil yang disediakan untuk juru kamera yang meliput.
Ia tidak setuju panggung kecil tersebut diletakkan di bagian belakang ruangan, pasalnya gambar yang akan terekam hanyalah bagian belakang kepala negara peserta konferensi.