News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penangkapan Bambang Widjojanto

Bambang Widjojanto Minta Kasus yang Menjeratnya Segera Diusut Tuntas

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Guru Besar UGM Denny Indrayana (kanan), Wakil Ketua KPK non aktif Bambang Widjojanto (BW), dan pengiat anti korupsi setalah bertemu staf khusus Presiden Jokowi di komplek Istana, Jalan Medan Merdeka Utara, Jumat (6/3/2015). Mereka menyampaikan apresiasinya atas apa yang disampaikan Jokowi lewat Mensesneg Pratikno agar kriminalisasi dihentikan. BW juga menyampaikan surat dari pegiat antikorupsi untuk Jokowi. WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisioner non aktif Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bambang Widjojanto, meminta aparat penegak hukum untuk segera mengusut tuntas kasus yang menjeratnya.

Bareskrim Mabes Polri menetapkan pria yang akrab disapa BW itu sebagai tersangka atas kasus dugaan mengerahkan saksi memberikan keterangan palsu dalam sidang sengketa Pilkada Kotawaringin Barat 2010 di Mahkamah Konstitusi.

"Apapun yang akan diputuskan, saya akan dihadapi. Kalau kasus ini dilanjutkan itu lebih baik," kata Bambang Widjojanto dalam acara jumpa pers di Jakarta Pusat, Minggu (19/4/2015).

Penyidik menangkap Bambang Widjojanto pada 23 Januari 2015 di Depok, Jawa Barat, yang menimbulkan kontroversi. Bambang disangkakan Pasal 242 ayat (1) juncto Pasal 55 ayat (1) ke satu juncto Pasal 55 ayat (2) juncto Pasal 56.

Kasus ini dilaporkan oleh Sugianto Sabran atau dulu sering dikenal sebagai Yusuf Sugianto. Dokumentasi berbagai sumber menyebutkan Yusuf Sugianto adalah seorang pengusaha asal Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.

Setelah penetapan tersangka tersebut, Presiden Joko Widodo menonaktifkan Bambang Widjojanto dari lembaga anti rasuah tersebut.

Kini usai tidak lagi aktif di KPK, BW masih berkecimpung dan memberikan penyuluhan di kegiatan-kegiatan anti korupsi yang diadakan berbagai pihak seperti Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

"Kita ingin bergerak ke depan dan ingin Indonesia menjadi bersih. Kita bergerak untuk Indonesia menjadi bersih," tuturnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini